Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT BISI International Tbk (BISI) segera memulai pembangunan pabrik pestisida baru tahun ini. BISI memperkirakan, biaya pembangunan pabrik mencapai Rp 54 miliar. Pabrik akan memproduksi 3 jenis pestisida yang sebelumnya telah diproduksi.
Jemmy Eka Putra, Direktur Utama BISI mengatakan, pembangunan pabrik akan dimulai tahun ini, setelah izin pembangunan pabrik telah didapat. Pabrik akan dibangun di atas lahan seluas 2,6 hektare (ha) di Desa Lengkong, Mojokerto, Jawa Timur.
"Biaya pembangunan pabrik sebesar Rp 54 miliar yang seluruhnya berasal dari internal cash flow," terang Jemmy pada Jumat (30/5).
BISI menargetkan pabrik rampung sejak 14 bulan setelah pembangunan dimulai. Pabrik mulai beroperasi pada tahun 2016. Nantinya, BISI memiliki 2 pabrik pestisida setelah sebelumnya telah memiliki 1 pabrik pestisida yang lokasinya juga berada di Desa Lengkong, Mojokerto.
Pabrik pestisida baru berkapasitas produksi 16.450 ton per tahun dan akan memproduksi 3 jenis pestisida yang sebelumnya telah diproduksi BISI. Antara lain: granular, suspension concentrate (sc) dan block bait (umpan tikus).
Jemmy merinci, dari 3 produk tersebut, kapasitas produksinya masing-masing untuk granular sebanyak 15.000 ton per tahun. SC sebesar 950 ton per tahun dan umpan tikus sebanyak 500 ton per tahun.
Adanya pabrik baru ini, BISI menargetkan pada tahun pertama pabrik baru akan berkontribusi terhadap penjualan mencapai Rp 50 miliar. Baru kemudian di tahun kelima ditargetkan mencapai Rp 250 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News