Reporter: Asnil Bambani Amri, Herlina KD |
JAKARTA. Jenis makanan olahan yang banyak mengkontribusi pertumbuhan ekspor makanan olahan adalah jenis makanan ringan seperti biskuit dan permen.
"Kalau untuk makanan olahan yang berasal dari daging tidak banyak mengkontribusi," kata Sekretaris jenderal Gabungan pengusaha makanan dan Minuman (GAPMMI) Fanky Sibarani.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, nilai ekspor makanan olahan Januari April 2009 mencapai nilai US$70.305.492. Nilai itu kemudian mengalami kenaikan ekspor pada waktu yang sama tahun ini menjadi US$ 111.154.700. Secara volume, terjadi kenaikan 48,7% dari 26.485 ton menjadi 39.395 ton.
Sementara ekspor makanan olahan pada bulan April mengalami penurunan 10,6% dibandingkan dengan bulan Maret atau turun dari nilai US$ 33.986.016 menjadi US$ 30.376.071.
Hingga akhir tahun, Franky optimis ekspor makanan olahan akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman sekitar 10% - 15%. Ia bilang tahun lalu ekspor mananan dan minuman US$ 2,2 miliar. "Sampai akhir tahun bisa sekitar US$ 2,4 miliar," kata Franky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News