kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Bisnis Air Bersih Makin Menarik Bagi Sejumlah Emiten


Selasa, 19 Desember 2023 / 18:25 WIB
Bisnis Air Bersih Makin Menarik Bagi Sejumlah Emiten
ILUSTRASI. Sejumlah emiten cukup getol melebarkan sayap bisnisnya ke sektor pengolahan air bersih sepanjang 2023 berjalan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sejumlah emiten cukup getol melebarkan sayap bisnisnya ke sektor pengolahan air bersih sepanjang 2023 berjalan.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi salah satu emiten yang memiliki lini bisnis pengolahan air bersih melalui pilar Adaro Water.

Head of Corporate Communication Adaro Energy menyampaikan, pada 2023 Adaro Water melalui PT Grenex Tirta Mandiri menggarap proyek konstruksi fasilitas water treatment plant (WTP) berkapasitas 200 liter per detik di Bekasi, Jawa Barat. “Proyek ini dijadwalkan rampung dan beroperasi pada kuartal pertama 2024,” kata dia, Selasa (19/12).

Baca Juga: Hingga Akhir Tahun Ini, Industri AMDK Optimis Bisa Tumbuh di Atas 5%

Selain itu, Adaro Water lewat PT Adaro Tirta Bayan juga sedang membangun fasilitas WTP berkapasitas 500 liter per detik di Medan, Sumatera Utara. Fasilitas WTP ini dijadwalkan rampung dan beroperasi secara komersial pada kuartal kedua 2024.

ADRO tentu bukan tanpa alasan terjun ke bisnis air bersih. Pada dasarnya, kehadiran pilar Adaro Water merupakan wujud dukungan terhadap pemerintah dalam misi untuk meningkatkan distribusi air bersih kepada masyarakat. “Bisnis pengolahan air Aadaro Water mampu mempertahankan kinerja operasional maupun finansial yang selaras dengan proyeksi untuk berbagai proyek berjalan,” tutur Febriati.

Dia melanjutkan, pada 2024 ADRO masih akan terus melanjutkan proyek-proyek pengolahan air bersih yang telah ada. Perusahaan ini juga secara selektif akan terus mencari peluang kerja sama baru dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan proyek penurunan tingkat kehilangan air.

Selain itu, Adaro Water melalui PT Adaro Tirta Mandiri (ATM) dan anak usahanya bakal menjalankan program pengelolaan lumpur tambang untuk mendukung perusahaan-perusahaan anak Adaro Energy di segmen pertambangan.

Air dan lumpur tambang dinilai harus dikelola dengan benar sebagai bentuk kepatuhan lingkungan, pemulihan lahan pasca tambang, penghematan biaya, dan peningkatan keselamatan pekerja tambang.

“Ekspansi bisnis pertambangan Grup Adaro merupakan peluang bagi Adaro Tirta Mandiri untuk meningkatkan bisnis ini,” tukas Febriati.

Selain ADRO, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga aktif menggarap proyek terkait sarana dan prasarana air bersih sepanjang 2023. Proyek tersebut meliputi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), bendungan, jaringan air bersih atau air baku, kolam retensi, dan pengaman Pantai.

Hingga Oktober 2023, nilai kontrak konstruksi yang diperoleh ADHI atas pekerjaan sarana dan prasarana air mencapai Rp 3,7 triliun. Angka ini setara 6% dari total orderbook ADHI. “Proyek-proyek tersebut tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan, khususnya di IKN,” kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto, Selasa (19/12).

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Industri AMDK Optimis Bisa Tumbuh di Atas 5%

Selain proyek yang disebutkan tadi, ADHI juga memiliki inisiatif investasi di sektor air lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yakni proyek SPAM KPBU Dumai yang sudah beroperasi dengan kapasitas 250 liter per detik dan pada 2024 kapasitasnya naik jadi 450 liter per detik. Ada juga proyek SPAM KPBU Karian Serpong yang saat ini masih dalam tahap perencanaan.

Bagi ADHI, proyek infrastruktur air bersih sejalan dengan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pelayanan dasar masyarakat yakni akses air minum serta sanitasi layak dan aman. ADHI sebagai salah satu BUMN konstruksi tentu mendukung penuh program pemerintah tersebut dengan menyediakan sarana dan prasarana air berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia.

Pada 2024, program pembangunan sarana dan prasarana air masih menjadi prioritas bagi pemerintah. Indikasi anggaran Kementerian PUPR pada 2024 menunjukkan bahwa proyek sumber daya air masih menjadi salah satu yang tertinggi, sehingga ini dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan bisnis ADHI.

Program pemerintah ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG) No. 6 terkait Clean Water and Sanitation. Dengan demikian, pada prinsipnya ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan bersama.

“ADHI tent uterus mendukung program pemerintah dalam rangka pembangunan sarana dan prasarana air bersih pada masa depan,” jelas Farid.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) juga rajin memperkuat lini bisnis pengolahan air bersih. Tahun ini emiten tersebut menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal senilai Rp 40 miliar untuk pengembangan bisins air bersih.

META sendiri menjalankan bisnis pengelolaan air bersih melalui anak usahanya PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM).

Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure Indah D.P. Pertiwi bilang, sejauh ini POTUM menyediakan air bersih untuk menyuplai kebutuhan di kawasan-kawasan industri melalui anak usahanya, yakni PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) dan PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK).

DCC fokus untuk pengelolaan air dengan cakupan membangun, mengoperasikan, dan mengelola instalasi pengolahan air (IPA) yang berada di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara. Adapun SCTK mengelola pendistribusian air bersih ke ratusan pabrik di kawasan industri di wilayah Serang, Banten.

Baca Juga: Permintaan Produk AMDK Diperkirakan Tumbuh Positif Hingga Akhir Tahun 2023

“Walau demikian, tidak menutup kemungkinan kami akan menggarap pendistribusian air bersih untuk pelanggan ritel,” ujar dia, Selasa (19/12).

META menganggap bisnis pengelolaan air bersih yang dijalankan POTUM merupakan wujud kontribusi perusahaan dalam upaya melestarikan lingkungan agar kebutuhan air bersih dapat dipenuhi tanpa mengambil air dari tanah.

Saat ini, META menerapkan strategi penyediaan air bersih untuk pelanggan industri dan mempersiapkan inovasi penyediaan air bersih dengan teknologi non kimia yang ramah lingkungan. “POTUM juga tidak menutup kemungkinan untuk melirik potensi dan peluang bisnis lainnya,” tandas Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×