Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, perusahaan tetap berusaha mengerek kinerja bisnisnya dengan mendorong segmen lain. "Selain penjualan alat berat, kontribusi lain yang diandalkan adalah layanan purna jual. Jadi keduanya saling menunjang untuk kinerja perusahaan," terang Sara kepada KONTAN, Rabu (29/1).
Hal senada juga dilakukan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), distributor alat berat itu menyadari bahwa tahun ini sektor bisnis alat berat belum mengalami kenaikan signifikan. Oleh karena itu, demi meningkatkan kinerjanya, perusahaan tetap mengoptimalkan beberapa lini usaha salah satunya layanan purna jual.
Baca Juga: Realisasi Produksi Darma Henwa di 2019 Naik, Tetapi Masih Di Bawah Target
Djonggi Gultom, Presiden Direktur HEXA mengatakan kondisi pasar alat berat di tahun 2020 diperkirakan tak jauh beda dengan tahun sebelumnya. Dimana para perusahaan pertambangan khususnya di batu bara belum banyak melakukan investasi baru alias pembelian alat berat baru.
"Kami akan perkuat layanan purna jual kami, mengingat kebutuhan service dan sparepart masih tinggi," sebut Djonggi. Dari segi volume penjualan, untuk eskavator saja perseroan hanya membidik 1.916 unit saja untuk tahun fiskal April 2019 sampai Maret 2020.
Volume penjualan tersebut turun 7,4% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya. Namun manajemen menyebutkan harga alat berat mengalami penyesuaian, sehingga kenaikan harga diperkirakan berimbas pada kenaikan pendapatan.
Baca Juga: Rumah Sakit Wuhan dengan 1.000 tempat tidur ditargetkan selesai pada 3 Februari 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News