kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Bungasari tertekan harga naik dan daya beli


Senin, 13 November 2017 / 19:00 WIB
Bisnis Bungasari tertekan harga naik dan daya beli


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis tepung terigu cenderung melemah seiring menurunnya konsumsi masyarakat dan penjualan ritel. Menurut Budianto Wijaya, Direktur Sales & Marketing PT Bungasari Flour Mills setidaknya setiap tahun bisnis tepung bisa tumbuh 5%.

"Tapi tahun ini kelihatannya belum tumbuh, kemungkinan daya beli yang menurun mempengaruhi industri ini," ujar Budianto kepada KONTAN, Senin (13/11). Selain itu harga terigu sebelum kuartal ketiga tahun ini, menurut Budianto, mengalami penurunan.

"Kemarin sempat panen gandum berlimpah, jadinya harga tepung terigu murah," imbuhnya. Harga terigu dibandingkan dengan tahun lalu setidaknya mengalami penurunan hingga 15%.

Meski demikian Bungasari optimistis di kuartal keempat ini harga bisa naik kembali, setelah panen gandum berlimpah selesai. Prospek bisnis tepung terigu juga masih dipandang melaju.

"Indonesia itu konsumsi tepung terigunya baru 24 kilogram per kapita, di bawah Malaysia yang 30 kilogram dan Singapura bisa 42 kilogram," urai Budianto. Adapun saat konsumsi tepung terigu diperkirakan tahun lalu mencapai 5,7 juta ton.

Budianto memproyeksikan bahwa konsumsi dapat meningkat menjadi 6 juta ton tahun ini. Perusahaan optimistis lantaran melihat adanya perilaku switching konsumsi masyarakat dari kebutuhan karbohidrat pokok nasi ke ragam makanan lainnya.

"Terigu itu bisa dibikin bermacam variasi, mulai dari mie, pizza, roti dan lainnya," terang Budianto. Lebih lanjut ia mengatakan, orang yang semakin tinggi pendapatannya cenderung variatif konsumsi makanannya.

Bungasari saat ini memiliki satu pabrik di Cilegon, Banten. Budianto mengatakan bahwa perusahaan saat ini memiliki kapasitas terpasang mencapai 400.000 ton per tahunnya. "Adapun pangsa pasar kami di Indonesia saat ini sekitar 5%," katanya.

Sepengetahuan Budianto ada sekitar 32 pabrik terigu tersebar di Indonesia, namun hanya sekitar 6 atau 7 yang exisisting. Perusahaan masih akan menambah lini produksi di tahun depan, yang bakal rampung di 2019.

Bungasari tidak ragu melakukan ekspansi lantaran melihat permintaan terigu masih berpeluang naik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×