Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi
Saat bisnis kayu olahan melesu, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk memilih menggeber bisnis pembangkit listrik yang dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sumalindo juga mengaktifkan kembali produksi pabrik pengolahan kayunya (plymill).
Sekretaris Perusahaan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Hasnawiyah Kono menuturkan, tahun ini, emiten berkode saham SULI ini akan fokus untuk mengoptimalkan pengelolaan hutan alam.
Tak hanya itu, SULI juga akan mengoptimalkan pembangkit listrik (power plant) yang produksinya dijual ke PLN. "Kapasitas power plant sebesar 22,5 megawatt," ujar Hasnawiyah kepada KONTAN, Minggu (23/6).
Hanya saja, Hasnawiyah enggan membeberkan rincian harga jual listrik dan masa kontrak jual beli listrik dengan PLN. Yang jelas, kata dia, pembangkit listrik milik perusahaan berlokasi di Samarinda dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Tahun ini, Hasnawiyah bilang perusahaan ini akan mengoptimalkan infrastruktur dan peralatan produksi yang ada. Karenanya, perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu terpadu ini tak mengalokasikan belanja modal untuk tahun ini .
Dengan optimalisasi peralatan produksi yang ada, Hasnawiyah berharap pendapatan SULI bakal lebih bagus ketimbang tahun lalu. "Kami telah melakukan reorganisasi pada tahun lalu, sehingga diharapkan pendapatan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Setidaknya, Hasnawiyah berharap, tahun ini Sumalindo bisa menurunkan beban tetapnya (fixed cost). Sayangnya, Hasnawiyah juga tak mau membocorkan berapa besar target pertumbuhan pendapatan tahun ini.
Sebagai gambaran saja, hingga akhir tahun 2012 lalu, Sumalindo membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 303,05 miliar, dan rugi bersih sebesar Rp 150,68 miliar.
Hingga kuartal I 2013, SULI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 35,56 miliar, turun 60,61% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 90,28 miliar. Sedangkan laba bersih per kuartal I 2013 tercatat Rp 16,69 miliar. Pada kuartal I 2012 lalu, perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp 51,51 miliar.
Tahun ini Sumalindo juga baru saja mendivestasikan 100% anak usahanya yakni PT Sumalindo Alam Lestari kepada PT Mentari Pertiwi Makmur dengan taksiran nilai transaksi mencapai Rp 330 miliar.
Sehingga, Hasnawiyah bilang, tahun ini Sumalindo belum ada rencana menambah lahan. "Kami akan fokus mengoptimalkan kegiatan di areal hutan alam yang dimiliki saat ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News