kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis kawasan industri kian dilirik


Selasa, 26 Juni 2012 / 07:43 WIB
Bisnis kawasan industri kian dilirik
ILUSTRASI. Harga mobil naik mulai Juni, ini pilihan MPV murah dengan harga di bawah Rp 200 juta


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Prospek bisnis kawasan industri naik setelah pemerintah mengeluarkan aturan tentang kawasan berikat setahun lalu. Aturan yang mewajibkan perusahaan berikat untuk berada di kawasan industri itu telah mendorong perusahaan mengembangkan kawasan industri.

Dua perusahaan menggarap serius bisnis kawasan industri. Mereka adalah PT Cahaya Sakti Multi Intraco dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Cahaya Sakti Multi Intraco dikenal sebagai produsen furnitur merek Olympic. Sedangkan MASA adalah produsen ban otomotif merek Achilles.

Eddy Gunawan, Chief Executive Officer (CEO) Cahaya Sakti Multi Intraco mengatakan, pihaknya saat ini sedang menjajaki lahan potensial di Sukabumi, Jawa Barat untuk dijadikan kawasan industri. "Lahan yang tersedia di sana ratusan hektare (ha)," ujarnya ke KONTAN, Senin (25/6)

Pengembangan kawasan industri Cahaya Sakti Multi Intraco seiring dengan rencananya merelokasi kedua pabrik furnitur dari Bogor dan Sentul ke Sukabumi. Relokasi pabrik itu sebenarnya hanya membutuhkan lahan seluas 20 ha. Menurut Eddy, perusahaannya perlu memindahkan pabrik ke Sukabumi karena lahan dan upah minimum regional (UMR) di Bogor sudah tinggi. "Makanya kami cari yang lain," jelasnya.
Prospek cerah

Eddy tidak mau membocorkan berapa luas lahan yang diincar dan investasi yang akan dikucurkan. Yang pasti Eddy melihat prospek bisnis kawasan industri sangat cerah asalkan infrastrukturnya mendukung. Dia menargetkan kawasan industri itu terealisasi satu-dua tahun mendatang.

Sedangkan MASA berencana membangun kawasan industri di sekitar pabrik Cikarang. Jika saat ini MASA telah memiliki 70 ha-80 ha, perusahaan ini akan menambah menjadi 210 ha untuk pengembangan kawasan industri. "Kenaikan harganya lumayan. Apalagi properti sedang booming," ujar J. Sukarman, Direktur MASA.

MASA bahkan telah mendirikan anak usaha baru bernama PT Kawasan Industri Multistrada pada Juni 2012. Mengantongi izin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), MASA menargetkan berdirinya kawasan industri sebelum Desember 2014.

Akhir Desember 2014 adalah batas waktu ketentuan perusahaan untuk masuk ke kawasan industri. Menurut Fahmi Shahab, Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan

Industri Indonesia (HKI), Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang kawasan berikat telah membuat banyak perusahaan mencari lokasi baru yang lebih murah dan infrastruktur yang lebih baik. "Tentunya ada pertimbangan bisnisnya," ujarnya. Menurutnya kenaikan harga lahan industri rata-rata sebesar 10% per tahun.

Dia mengatakan, kawasan industri bisa berkembang pesat di koridor Cikampek-Bekasi-Karawang-Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain infrastruktur memadai, banyak industri besar di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×