kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis layanan internet home broadband masih melaju kencang


Minggu, 05 Juli 2020 / 14:55 WIB
Bisnis layanan internet home broadband masih melaju kencang
ILUSTRASI. Teknisi XL Axiata melakukan pemeliharaan perangkat BTS . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Ke depannya, bisnis layanan internet rumahan diperkirakan masih akan menjanjikan. Head of Home LTE Telkomsel, Arief Pradetya mengatakan, tingkat penetrasi layanan home broadband di Indonesia masih berpeluang untuk tumbuh hingga mencapai 35%-40% pada tahun 2025. Angka ini lebih tinggi sekitar 20 sampai 25 poin bila dibandingkan dengan tingkat penetrasi home broadband saat ini yang berada di kisaran 15%.

Proyeksi ini, menurut Arief, akan didukung oleh pembangunan jaringan yang terus dilakukan oleh  penyedia telekomunikasi atau telco provider serta pertumbuhan populasi dan pendapatan penduduk. “Pertumbuhan populasi rumah tangga dan pertumbuhan income-nya secara historical mencapai 4% per tahun dari 2014 sampai dengan 2019,” kata Arief kepada Kontan.co.id, Jumat (3/7).

Baca Juga: Telekomunikasi Indonesia (TLKM) fokus genjot bisnis digital dan konektivitas

Dengan asumsi pertumbuhan ini, Arief memperkirakan jumlah pengguna layanan home broadband akan mencapai sekitar 26 juta pelanggan rumah tangga di tahun 2025. Dalam angka tersebut, 11 juta rumah tangga  di antaranya diperkirakan akan menjadi ceruk pasar potensial bagi produk layanan internet rumahan berbasis jaringan alias nirkabel. 

Untuk itu, Telkomsel telah menyiapkan layanan internet rumahan berbasis jaringan melalui produk Telkomsel Orbit untuk menyasar ceruk pasar potensial yang diperkirakan akan mencapai 11 juta rumah tangga tersebut.

“Kalau ngomong Indonesia, tidak mungkin semuanya bisa dijangkau dengan (layanan internet rumahan berbasis) kabel oleh karena faktor lokasi pelanggan ataupun kemampuan finansial pelanggan, karena kan kalau kabel secara bisnis tidak murah, otomatis harganya juga tidak bisa ditarik terlalu rendah,” kata Arief.

Senada, Roy menyebutkan bahwa permintaan layanan home broadband berbasis fiber masih cukup menjanjikan dalam jangka panjang. Oleh karenanya, Roy bilang pihaknya akan terus melakukan peningkatan kapasitas jaringan serta terus melakukan perluasan layanan untuk menunjang linis bisnis layanan internet rumahan.

Baca Juga: Permintaan kredit korporasi BCA mulai meningkat

Sembari upaya tersebut dilakukan, untuk bersaing dengan kompetitor di pasaran, saat ini XL Home menyediakan perangkat XL Home Entertainment Box berbasis android yang sudah disertifkasi oleh Google. Melalui perangkat ini, pengguna yang belum memiliki smart tv bisa mengakses konten-konten hiburan seperti netflix, vidio, youtube, hingga aplikasi dari google play secara langsung dari televisi pengguna.

“Peluang XL Home untuk memperluas penetrasi dan menjadi solusi bagi pengguna internet di Indonesia yang butuh akan internet cepat dan stabil sangat potensial, sehingga secara bisnis kami merasa bahwa peluang bisnis masih cukup luas,” ujar Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×