kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) fokus genjot bisnis digital dan konektivitas


Jumat, 03 Juli 2020 / 20:23 WIB
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) fokus genjot bisnis digital dan konektivitas
ILUSTRASI. Di tengah kondisi industri yang disruptive, penuh tantangan dan persaingan yang ketat, serta pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi kuarta


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) saat ini tengah fokus menggenjot bisnis digital, disisi lain, TLKM juga memastikan bakal tetap fokus pada bisnis konektivitas karena industri digital dan konektivitas merupakan satu ekosistem yang besar dan berubah dengan sangat cepat sehingga perusahaan tak bisa berdiam diri.

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, akses internet adalah kunci, maka dari itu Telkom tak akan meninggalkan bisnis konektivitas. Apalagi menurutnya konektivitas digital memiliki kontribusi yang sangat kuat.

"Karena konektivitas digital jadi semacam hak asasi, ke depan sesuatu yang kami harapkan jadi kebutuhan," jelas Fajrin kepada kontan.co.id, Jumat (03/7)

Baca Juga: Terdampak corona, ini perkiraan Bank Mandiri terkait pertumbuhan kredit tahun ini

Menurut fajrin, Telkom mungkin memiliki kelebihan pengalaman di bidang konektivitas, tetapi belum tentu sama kuatnya di bidang lain. Pasalnya, Ia menilai bahwa digital connectivity, digital platform, dan digital service memiliki karakteristik masing-masing sehingga perlu terus berkembang untuk dapat terus ke arah yang lebih baik.

"Itulah kenapa saat ini kami sama-sama belajar juga, bagaimana memanfaatkan hal ini untuk menuju ke arah yang lebih atas lagi. Dengan tidak meninggalkan konektivitas digital, tetapi ekspansi ke arah digital services," ujar Fajrin.

Selain itu, TLKM juga tengah menyiapkan dana untuk obligasi dan surat utang jangka menengah perseroan yang akan jatuh tempo pada semester II/2020.

Baca Juga: Permintaan kredit korporasi BCA mulai meningkat

Fajrin mengatakan, telah mempersiapkan dana internal untuk melunasi obligasi dan MTN yang akan jatuh tempo. Pihaknya mengklaim likuiditas TLKM tetap baik.

“Memang ada sedikit pengaruh akibat pandemi covid-19, khususnya di segmen enterprise. Namun, segmen lain yaitu mobile seluler dan consumer masih tetap baik,” jelasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B dengan jumlah pokok Rp1,99 triliun akan jatuh tempo pada 6 Juli 2020.

Selanjutnya, perseroan juga memiliki total dua surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) yang akan jatuh tempo total Rp496 miliar September 2020.

TLKM membukukan kinerja yang kurang bersinar pada Q1/2020. Pendapatan dan laba TLKM terpantau menyusut.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi TLKM ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 34,19 triliun sepanjang kuartal I/2020.

Perolehan tersebut menyusut 1,85% dibandingkan pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,84 triliun.

Secara rincian, kontribusi terbesar masih datang dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang pendapatan konsolidasi tercatat sebesar Rp 19,20 triliun, naik 3,69% dibandingkan Q1/2019.

Dari segmen terbesar lainnya yakni pendapatan Indihome terpantau naik 19,68%, dari yang semula Rp 4,24 triliun menjadi Rp 5,68 triliun. Sebaliknya, dari segmen telepon, pendapatan konsolidasian perseroan susut 19,77% dari yang semula Rp 7,08 triliun menjadi Rp 5,68 triliun.




TERBARU

[X]
×