Reporter: Sam Cahyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BOGOR. Bisnis meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE) kian menjadi lumbung pendapatan yang menjanjikan bagi pengelola hotel di Jakarta dan Bogor sekitarnya. General Manager Aston Bogor Hotel & Resort, M. Darto memperkirakan, bisnis MICE bisa menyumbang hingga 45% terhadap total pendapatan Aston Bogor Hotel & Resort.
Darto mengatakan, selain tujuan wisata, Bogor memiliki potensi menjadi kota tujuan untuk kegiatan MICE. “Karena itu, MICE menjadi pangsa pasar terbesar untuk Aston Bogor & Resort,” ujar Darto, saat pembukaan Aston Bogor, Sabtu lalu (11/12).
Selain menawarkan suasana alam yang asri dengan pemandangan Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango, hotel bintang empat yang terletak di Bogor Nirwana Residences (BNR) itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang MICE. Seperti ballroom besar tanpa pilar dan beberapa ruang pertemuan kontemporer yang cocok untuk menggelar acara meeting, konvensi, dan pameran.
Vice President Sales Marketing Aston International, Nobert Vas menambahkan, Bogor masih kekurangan hotel bertaraf intenasional untuk menampung para pengusaha dari luar negeri yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia. “Padahal, tingkat hunian hotel di Bogor tinggi,” ujarnya.
Karena itu, dia sangat yakin Aston Bogor bisa menyedot banyak tamu korporasi dan pemerintahan dari bisnis MICE. Sekadar informasi, Aston Bogor & Resort adalah hotel ke-13 di Indonesia yang dikelola Aston. Sedangkan dengan PT Bakrieland Development, Aston Bogor adalah hotel yang menjadi kerjasama ketiga. Selain Aston Bogor, Aston juga mengelola Aston Braga Bandung dan Aston Rasuna Jakarta.
Selain MICE, Darto menargetkan 30% tamu disumbang keluarga yang ingin berlibur akhir pekan di Bogor. “Sisanya berasal dari tamu kelompok perusahaan-perusahaan,” cetusnya.
Jo Eddy Respati, Direktur PT Graha Andrasentra Propertindo, anak usaha Bakrieland pengelola BNR mengatakan, target okupansi hotel yang pembangunannya menelan biaya Rp 250 miliar itu rata-rata sebesar 80%. “Selama soft opening, target itu sudah tercapai,” ujar Jo.
Jo menambahkan, untuk menunjang bisnis MICE dan liburan keluarga, juga dilengkapi dengan fasilitas hiburan yang sangat lengkap. “Di Bogor Nirwana, sudah tersedia wahana permainan air The Jungle, area belanja Nirwana Epicentrum dan tempat hangout Orchard Walk,” ujarnya.
Bahkan, dalam waktu dekat, Bogor Nirwana bakal membangun fasilitas olahraga dan rekreasi outbond dan track sepeda, hingga rumah sakit bertaraf internasional. “Untuk rumah sakit, kami sedang melakukan penjajakan dengan lima rumah sakit yang berminat buka di sini. Salah satunya rumah sakit dari Jerman,” ungkap Jo.
Nilai tambah Aston Bogor untuk para wisatawan, imbuh Jo, adalah desain Aston Bogor yang dirancang menyatu dengan alam. Selain memiliki panorama Gunung Salak, Gunung Gede, dan Sungai Cipinang Gading, Aston Bogor juga berkonsep ramah lingkungan. “Selain 60% area adalah lahan hijau, lorong hotel juga sangat lebar tanpa pendingin udara. Karena udara dari luar sudah sejuk,” kata Jo.
Jo menambahkan, Aston Bogor terdiri dari empat tower. Tower A adalah fasilitas hotel, Tower B terdiri dari 39 kamar hotel, Tower C terdiri dari 84 unit kondominium hotel (kondotel), dan Tower D diisi 100 unit kondotel. “84 unit kondotel di Tower C sudah habis terjual. Sedangkan kondotel di Tower D sudah terjual 20 unit,” terang Jo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News