kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Northcliff Citranusa Indonesia sepanjang 2018 lesu, ini alasannya


Kamis, 23 Mei 2019 / 19:45 WIB
Bisnis Northcliff Citranusa Indonesia sepanjang 2018 lesu, ini alasannya


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB), belum menetapkan target pertumbuhan perseroan tahun 2019 seiring keputusan mengakuisisi PT Taman Suci Abadi dan PT Griya Boga Selaras.

"Kami belum tahu berapa pertumbuhan yang akan dicapai. Kami masih melihat bagaimana kinerja akuisisi, sekaligus merawat existing business kami dengan renovasi dan pengembangan lain, tahun ini. Kami sama sekali tidak tertutup pada berbagai jenis peluang," jelas Sigit Katamso selaku Direktur SKYB kepada Kontan, Kamis (23/5).

Ia berkata tekanan bisnis yang mendera perseroan pada 2018 mengharuskan pihaknya mencari berbagai cara untuk kembali memulihkan kinerja perusahaan.

Sigit memaparkan kinerja perseroan tertekan pada 2018 karena secara keseluruhan, industri telekomunikasi memang mendapat pukulan sampai lengser sebesar 6,33% atau hanya dapat meraup Rp 148 triliun pada 2018.

Adanya perang tarif antar operator dalam pengadaan layanan data, turut melemahkan bisnis. "Selain itu, kondisi pasar juga sudah jenuh. Saat ini jumlah pelanggan selular melebihi jumlah penduduk yang ada. Lalu, efek bersifat 'over the top', yaitu sms dan telepon semakin jarang digunakan karena pelanggan lebih memilih berkomunikasi dengan layanan internet," lanjut Sigit.

Sigit mengaku, pihaknya terus mencari inovasi dan cara untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup serba digital saat ini. "Kebijakan pemerintah pada 2018, seputar resgistrasi kartu SIM prabayar juga berkontribusi pada pengurangan pelanggaan seluler," tuturnya lagi.

Sebagai informasi, pada akhir 2018, SKYB membukukan kerugian bersih Rp 2,05 miliar. Kerugian ini membesar 21,30% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,69 miliar.

Sementara bedasarkan laporan keuangan SKYB yang disetor ke BEI pada 29 Maret 2019, perusahaan yang memiliki kegiatan utama di bidang perdagangan telepon seluler dan produk penunjang operator seluler ini mencatat pendapatan bersih Rp 4,25 miliar pada tahun 2018. Total pendapatan bersih ini sama dengan jumlah pendapatan bersih laporan keuangan SKYB per akhir September 2018.

Dengan demikian, dalam tiga bulan terakhir 2018, SKYB tidak mencatat pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan SKYB kuartal ketiga, pendapatan bersih emiten ini mencapai Rp 4,25 miliar.

Pada sembilan bulan pertama tahun 2017, emiten yang berganti nama dari PT Skybee Tbk (SKYB) sejak Selasa (9/4) ini, tidak mencatat pendapatan. SKYB baru mencatat pendapatan di kuartal keempat 2017 yang mencapai Rp 2,01 miliar.

"Kami menyadari existing business saat ini tidak terlalu menguntungkan, dengan begitu kami melakukan diversifikasi usaha. Sementara untuk restrukturisasi, kami memang baru mendapatkan momen pada Kuartal II ini, walau niat sudah ada sejak tahun lalu. Namun karena banyaknya pertimbangan, baru dilaksanankan sekarang," pungkas Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×