Reporter: Monika Novena | Editor: Test Test
JAKARTA. Rute penerbangan didaerah pedalaman atau rute rute perintis masih terbuka lebar untuk di garap. Pasalnya baru segelintir maskapai penerbangan yang melayani rute-rute perjalanan tersebut.
Menurut Edward Sirait Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines rute ke daerah pedalaman ini memang masih potensial untuk di kembangkan. Saat ini tingkat keterisian penumpang (load factor) telah mencapai 70%. Lion air menggarap rute-rute perintis melalui anak usahanya yakni Wing Air. Anak usahanya ini melayani 60 rute penerbangan di Indonesia Timur. Seperti Sulawesi, Irian dan Sumatra sejak tahun 2006.
Edward menyebutkan, untuk melayani rute penerbangan tersebut, saat ini Wing Air mempunyai 18 armada pesawat berjenis ATR. Namun karena permintaannya terus naik, dalam waktu dekat pihaknya akan menambah jumlah armada. "Akan kita bicarakan lagi menganai penambahan armada karena ini memang sudah komitment kami," katanya,
PT Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) juga merasakan tingginya load factor rute-rute perintis tersebut hingga mencapai 85%. Saat ini SMAC melayani rute pedalaman seperti daerah Makasar, Kalimantan, seperti Poli-poli, Tarakan, Palu, Poso dan Selayar. PT SMAC mulai melayani rute tersebut sejak tahun 2009. "Memang rata-rata sekitar 85% untuk load factornya, cukup tinggi," kata, Budi Tetuko, Direktur Utama SMAC.
Saat ini SMAC melayani rute tersebut dengan terdapat 3 buah armada pesawat Cesna yang disiapkan oleh SMAC untuk melayani rute perjalanan daerah pedalaman. Karena keuntungan penerbangan ini sangat baik rencananya tahun ini SMAC akan menambah satu pesawat jenis Caravan. Hanya saja pihaknya masih meneliti kebijakan tender pesawat untuk rute perintis.
Selama ini penerbangan rute perintis mendapatkan subsidi pemerintah yang di peroleh melalui tender. Namun masalahnya pemerintah belum memberikan kepastian penyelenggaraan tender untuk pengadaan pesawat perintis. "Untuk berinvestasi kan butuh kepastian. Tapi bagaimana bisa terjamin kalau tender hanya dalam waktu satu tahun. Pengadaan pesawat kan relatif mahal," jelas Budi. Alhasil pihaknya belum berencana untuk menambah rute penerbangan baru.
Hingga semester I 2011 PT SMAC sudah mencatat pendapatan sebesar 28 Miliar. Pihaknya pun optimis jika akan meraih target target pendapatan sebesar 48 miliar hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News