Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), emiten yang bergerak dalam bidang usaha produksi dan distribusi Pupuk NPK nonsubsidi, melihat prospek bisnis yang menarik di 2021. Oleh karenanya, SAMF menambah kapasitas pabrik yang terealisasi pada kuartal III 2020.
Sekretaris Perusahaan Saraswanti Anugerah Makmur, Dadang Suryanto menjelaskan prospek pasar pupuk di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi mengingat luasnya perkebunan di Indonesia dan saat ini masih ada gap yang cukup besar antara kebutuhan pupuk NPK non-subsidi dengan penggunaan/aplikasi pupuk NPK non-subsidi.
Namun, di sisi lain SAMF juga melihat ada tantangan yang harus dihadapi perusahaan salah satunya adalah pengadaan kontainer. Dadang mengungkapkan pengadaan bahan baku yang sebagian masih tergantung pada supplier dari luar negeri kena imbas pandemi. Di tengah kondisi Covid-19, proses pengadaan kontainer dan transportasi bahan baku dari negara-negara pengimpor terganggu.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) kaji rencana bangun pabrik anyar tahun depan
"Ada sejumlah langkah yang dilakukan SAMF di tengah pandemi, yakni bersikap lebih konservatif dan selalu mempertimbangkan aspek manajemen risiko, memperkuat posisi keuangan, peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional, dan membuka pasar baru yang potensial," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/1).
Untuk menunjang rencana tersebut, Dadang menjelaskan semenjak Kuartal III 2020, SAMF telah melakukan penambahan mesin baru yang membantu meningkatkan kapasitas produksi dari 440.000 ton/tahun menjadi 600.000 ton/tahun. "Jadi tambahan kapasitas tersebut belum beroperasi full year di 2020, sehingga utilisasi total pabrik seluruhnya masih di angka 69%," jelasnya.
Asal tahu saja, saat ini SAMF mendistribusikan pupuk ke wilayah-wilayah sentra perkebunan, seperti Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
Selanjutnya: Usai tambah kapasitas pabrik, ini rencana ekspansi Saraswanti Anugerah (SAMF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News