kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bisnis Ritel Membaik di Kuartal IV-2023, Ini Sentimen yang Mendorongnya


Rabu, 06 Desember 2023 / 18:00 WIB
Bisnis Ritel Membaik di Kuartal IV-2023, Ini Sentimen yang Mendorongnya
ILUSTRASI. Bisnis ritel mulai membaik di kuartal IV-2023


Reporter: Shobihatunnisa Akmalia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan Desember, momen Natal dan Tahun Baru menjadi saat yang ditunggu bagu peritel di Indonesia. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah mengatakan, momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) membuat penjualan ritel membaik pada kuartal IV-2023.

"Kita sudah ada peningkatan sejak bulan sebelas (November) penjualan naik karena momen Nataru. Mengenai efek boikot (produk pro Israel) tidak terlalu signifikan secara global pada saat ini, karena tertutup dengan event Nataru," ungkap Budihardjo kepada Kontan, Rabu (6/12).

Sebelum memasuki bulan November kemarin, terutama pada kuartal III-2023, bisnis ritel memang sepi karena tidak ada suatu perayaan atau event khusus yang dapat mendorong penjualan ritel. Hal ini juga diperparah dengan adanya boikot produk yang dianggap pro Israel.

"Bisnis ritel pada bulan delapan, sembilan, 10 memang sepi karena tidak ada event seperti Natal dan Tahun Baru. Tetapi, boikot ini juga mengganggu beberapa brand," ucap Budihardjo.

Baca Juga: Sambut 2024, Ini Sederet Saham Pilihan yang Bisa Ditimbang

Tidak hanya momen Natal dan Tahun Baru saja, mulai ramainya masyarakat kembali berbelanja offline juga ikut meramaikan bisnis ritel di akhir tahun ini. Hal ini disinyalir karena berakhirnya pandemi Covid-19 sehingga wajar masyarakat banyak berbelanja secara offline.

"Sudah sejak satu tahun terakhir tren belanja online menurun, dikarenakan sekarang sudah wajar begitu Covid sudah kelar orang dapat kembali berbelanja di mal," tutur Budihardjo.

Bisnis ritel akhir tahun ini juga semakin diramaikan dengan hadirnya persiapan pesta demokrasi atau Pemilihan Umum (Pemilu) yang diselenggarakan pada Februari 2024. Budihardjo juga mengatakan dengan adanya perhelatan akbar ini dapat mengerek penjualan ritel.

"Setiap ada event, contohnya Pemilu, pasti ada orang libur itu pasti ramai. Restoran ramai, tukang baju ramai, tukang seragam ramai, ujung-ujungnya ekonomi juga bagus. Asal dilakukan secara damai pasti omset bagus," jelas Budihardjo.

Baca Juga: Transaksi Digital Perbankan Diproyeksikan Terus Tumbuh

Menyambut Natal dan Tahun Baru, bisnis ritel juga menyiapkan strategi dengan melakukan diskon, promosi, cicilan, dan bahkan free hadiah dilakukan untuk menggenjot penjualan dan meramaikan momen Nataru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×