kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Sari Roti mengembang


Jumat, 20 Mei 2016 / 12:41 WIB
Bisnis Sari Roti mengembang


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk kian mengembang. Dengan produk andalan roti tawar, penjualan emiten berkode saham ROTI terbilang manis.  

Merujuk laporan keuangan, penjualan perusahaan yang dikenal dengan merek Sari Roti tersebut naik 17,7% menjadi Rp 610 miliar di kuartal I-2016. Adapun periode yang sama tahun lalu, penjualan Sari Roti baru Rp 518 miliar.

Adapun kontribusi penjualan roti tawar mencapai 70% atau Rp 427,69 miliar. Penjualan roti tawar kuartal pertama 2016 naik sampai 25%, kenaikan tertinggi untuk produk-produk roti yang dijual Sari Roti.

Untuk meningkatkan penjualan sampai akhir tahun, Direktur Independen ROTI Alex Chin, bilang, akan menggunakan strategi penjualan yang sama, dengan produk andalan roti tawar. Untuk itu, Alex bilang akan mengalokasikan belanja modal Rp 330 miliar.

Dana tersebut untuk memperbaiki mesin produksi, agar kualitas dan mutu roti yang dihasilkan perusahaan ini tetap terjaga. "Sepanjang kuartal I-2016, kami telah membelanjakannya Rp 82 miliar," kata Alex, Kamis (19/05).

Dengan pertumbuhan penjualan kuartal pertama, Alex yakin pertumbuhan penjualan sampai  20% sampai akhir tahun perusahaan ini akan terpenuhi. Jika mengacu target, manajemen ROTI setidaknya membidik penjualan Rp 2,6 triliun tahun ini.

Adapun penjualan tahun 2015 lalu tercatat Rp 2,17 triliun, naik 15,6% ketimbang penjualan tahun 2014 senilai Rp 1,88 triliun. Adapun laba bersih ROTI tahun 2015 tercatat Rp 271 miliar, naik 43% ketimbang laba tahun 2014 senilai Rp 189 miliar.

Tahun lalu, ROTI mengklaim telah menguasai pangsa pasar 90% dengan rata-rata penjualan 4,2 juta potong roti per hari. Terkait kesiapan produksi, Alex bilang tak ada masalah. Sebab, kapasitas produksi saat ini jauh dari kapasitas produksi maksimal. “Utilisasi pabrik baru 50-60% hingga kuartal I," kata Alex.

Asal tahu saja, Sari Roti memiliki pabrik Cikarang dan Cibitung, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Purwakarta dan Cikande. Alex menambahkan, saat ini Sari Roti masih fokus menggarap pasar roti di dalam negeri yang peluang pasarnya cukup besar.

Bikin pabrik di Filipina

Untuk ekspansi ke luar negeri, ROTI kesulitan ekspor roti yang memiliki masa kedaluwarsa 5 hari. Agar tetap berkiprah di luar negeri, ROTI memilih buka usaha patungan di luar negeri bersama Monde Nissin Corporation (MNC) di Filipina.

Untuk ekspansi di Filipina yang dimulai Februari lalu, ROTI menyiapkan dana US$ 6,8 juta untuk bikin pabrik yang ditargetkan selesai tahun 2017. "Pabrik di Filipina baru bisa berkontribusi ke penjualan ROTI pada semester kedua tahun 2017," aku Alex.

Alex menjelaskan, produk yang akan mereka jual di Filipina akan sama dengan produk roti yang mereka jual di Indonesia. Hanya saja, cita rasa produk roti yang di Filipina akan menyesuaikan dengan selera dan lidah penduduk Filipina.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×