kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Bisnis Travel Masih Lesu Saat Libur Sekolah, Stimulus Pemerintah Kurang Nendang!


Jumat, 11 Juli 2025 / 18:31 WIB
Bisnis Travel Masih Lesu Saat Libur Sekolah, Stimulus Pemerintah Kurang Nendang!
ILUSTRASI. Musim libur sekolah tahun ini belum mampu mendorong lonjakan signifikan terhadap permintaan jasa perjalanan wisata../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/09/2019.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim libur sekolah tahun ini belum mampu mendorong lonjakan signifikan terhadap permintaan jasa perjalanan wisata.

 Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Budi Ardiansjah, mengatakan bahwa aktivitas wisata selama libur sekolah 2025 berjalan relatif datar. 

“Permintaan tahun ini masih kurang lebih hampir sama dengan tahun sebelumnya. Salah satunya karena daya beli masyarakat,” ujar Budi kepada Kontan, Jumat (11/7).

Pemerintah sebenarnya telah menggelontorkan stimulus transportasi dalam rangka mendukung mobilitas masyarakat selama libur sekolah Juni–Juli 2025. Namun, menurut Budi, dampak dari insentif tersebut belum terasa secara optimal di lapangan.

Baca Juga: Dukung Pengembangan Pariwisata di Labuan Bajo, LPEI Kucurkan Dana Rp 500 Miliar

“Stimulus dalam bentuk diskon tiket pesawat dan destinasi wisata hanya memberikan efek kecil, karena pelaksanaannya terlalu mepet,” ungkapnya.

Di sisi lain, sejumlah destinasi favorit seperti Bali, Yogyakarta, Malang, Lombok, Labuan Bajo, dan kawasan Bandung Raya masih menjadi pilihan utama para pelancong.

“Wisata road trip menjadi salah satu alternatif saat ini. Tapi kegiatan minat khusus hanya untuk sekelompok kecil orang saja,” jelas Budi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, para pelaku usaha mulai menyusun strategi dengan menghadirkan paket-paket wisata baru yang menyasar destinasi alternatif dan rute pendek. Langkah ini dilakukan untuk menangkap pasar yang masih aktif bepergian meski dengan bujet terbatas.

Baca Juga: Ekonom: Kenaikan Kunjungan Wisman Belum Cukup untuk Kembali ke Level Sebelum Pandemi

“Pembuatan paket-paket wisata dengan destinasi baru menjadi salah satu strategi penjualan, di tengah banyaknya masyarakat yang memilih perjalanan dengan rute dekat,” kata Budi.

Adapun proyeksi bisnis hingga akhir tahun ini diperkirakan masih akan bergerak moderat. 

“Perkiraan kalau ada kenaikan, tidak akan lebih dari 15%,” pungkasnya.

Selanjutnya: Permintaan Magang Tinggi, BINUS-ASO Sering Kehabisan Mahasiswa

Menarik Dibaca: Permintaan Magang Tinggi, BINUS-ASO Sering Kehabisan Mahasiswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×