kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM: Kereta cepat genjot investasi pendukung


Kamis, 21 Januari 2016 / 14:47 WIB
BKPM: Kereta cepat genjot investasi pendukung


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA.Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis realisasi investasi kereta cepat Jakarta-Bandung dapat menggerakkan masuknya aliran investasi dari sektor-sektor pendukung, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.

Investasi yang diharapkan dapat terdorong langsung adalah perusahaan "rolling stock" atau pembuatan sarana perkeretaapian, perakitan atau "assembling", serta besi dan baja untuk bahan baku gerbong. 

"Beberapa daerah sudah mulai aktif untuk menyiapkan investasi di sektor-sektor yang dapat mendukung moda transportasi massal tersebut," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Sebagai contoh, lanjutnya, Purwakarta sudah melakukan penjajakan untuk pendirian perusahaan "rolling stock". Sementara "assembling" juga telah dijajaki di Surabaya.

Selain itu, juga dijajaki produksi'slab'aluminium untuk bahan baku gerbong kereta yang selama ini impor," katanya.

Menurut Franky, dengan masuknya investasi di sektor pendukung kereta cepat tersebut, akan semakin mempermudah bagi pembangunan kereta cepat selanjutnya.

"Ketersediaan produk-produk pendukung kereta cepat ini akan memberikan akses bagi investor untuk mengembangkan rute-rute potensial lainnya," katanya.

Pemerintah terus mendorong perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pemancangan baru pertama pembangunan (groundbreaking) priyek tersebut digelar Kamis pagi di Bandung dan dilakukan langsung Presiden Jokowi.

Menurut Franky, dampak positif pembangunan kereta cepat ini akan mulai terasa sejak masa konstruksi yang diperkirakan akan menyerap 20.000 tenaga kerja dan memberikan kontribusi penerimaan pajak ke negara hingga 451 juta dolar AS (setara Rp6,08 triliun dengan kurs Rp13.500).

Rencana investasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah diajukan ke BKPM sebesar 6,4 miliar dolar AS (Rp 86,4 triliun).

Ada pun sisi positif lainnya dari kehadiran kereta ekonomi cepat Jakarta-Bandung adalah kemudahan perpindahan orang dan barang yang akan memberikan manfaat bagi sektor-sektor perekonomian baik di Jakarta maupun Bandung.

"Investasi sektor lainnya yang dapat terdorong karena pembangunan kereta cepat adalah jasa, perdagangan, properti dan pariwisata, seiring dengan munculnya sentra-sentra ekonomi dan kota-kota baru sepanjang jalur yang dilalui," ujarnya.

Hal tersebut, terutama akan memiliki dampak yang signifikan untuk mereka yang berada di kota Jakarta dan Bandung maupun secara lebih luas yakni di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat yang akan menikmati kemanfaatan dari kereta cepat dengan rel sepanjang 142 kilometer yang diproyeksikan rampung pada 2019 itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×