Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan investor asal Jepang tidak hengkang dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam sebagaimana isu yang beredar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, PT Sumitomo Wiring System Batam Indonesia justru berencana melakukan perluasan usaha di kawasan itu.
PT SWSBI mengonfirmasi akan melakukan ekspansi senilai US$ 5 juta dan menyerap kurang lebih 1.500 tenaga kerja baru.
Franky menyatakan, ekspansi yang dilakukan oleh Sumitomo menunjukkan perbaikan iklim investasi di Indonesia direspons positif oleh investor asing.
"Jepang merupakan salah satu negara yang aktif dan berperan penting dalam upaya pemerintah untuk menarik minat investasi asing. Oleh karena itu, ketika mendapatkan informasi bahwa mereka akan hengkang, BKPM aktif melakukan klarifikasi," katanya dalam kunjungan ke pabrik PT Sumitomo Wiring System, Rabu (4/11).
Ia menyambut baik perluasan yang dilakukan PT SWSBI.
"Ini tentu positif dan harus kami apresiasi. BKPM sendiri mencatat beberapa 'concerns' perusahaan Batam terkait dengan maraknya demo buruh dan kondisi infrastruktur yang perlu diperbaiki," kata dia.
Senior GM PT SWSBI Djoko Adiprabowo menjelaskan perusahaannya akan memulai perluasan usaha sejak akhir tahun ini.
Ia mengatakan beberapa mesin baru akan didatangkan dari luar negeri untuk mendukung perluasan usaha.
"Mesin akan datang Desember ini, dan produksi akan dimulai Februari 2016," kata dia.
SWSBI berlokasi di Kawasan Industri Batamindo itu, memiliki kapasitas produksi "wire harness" 260.000 set per tahun yang seluruhnya diperuntukkan bagi pasar ekspor ke Thailand, Vietnam, dan Tiongkok dengan nilai ekspor pada semester I-2015 sekitar US$ 383 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News