Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Adapun dalam diskusi mengenai Revisi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengenai kemudahan berinvestasi, Sigit mencermati perihal terminal yang sebaiknya berada di tengah pusat aktivitas masyarakat.
Selain itu, juga sementara bisa menggunakan terminal virtual untuk penggantian antarmoda menjadi lebih mudah. Di sisi lain, Sigit mengatakan juga diperlukan pengaturan hierarki moda angkutan pada hub.
Poin lainnya yang disoroti oleh Sigit adalah naiknya PPN 11%. Pada bisnis transportasi umum sangat bergantung pada tarif, apabila PPN akan berlaku tentunya Blue Bird harus mengatur siasat bagaimana cara supaya pihaknya dapat beroperasi dengan biaya yang optimal. Tentu salah satu caranya adalah dengan pass on kenaikan PPN ini kepada penumpang.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Gencar Lakukan Aksi Kolaborasi Layanan Digital pada 2022
Sigit bilang, pihaknya menunggu agenda strategis pemerintah untuk pemberlakuan PPN ini karena transportasi umum sebaiknya mendapatkan keringanan PPN sebab menyangkut hajat hidup banyak orang.
“Apabila terjadi (PPN naik) butuh waktu transisi. Saat ini saja untuk kendaraan plat kuning tidak ada dikenakan PPN,” imbuhnya.
Sebagai informasi, saat ini Blue Bird beroperasi di 48 pool yang terletak di 16 kota. Blue Bird juga memiliki 20.000 pengemudi dan 30.000 kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News