kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Blue Bird (BIRD) Yakin Bisa Raih Kinerja yang Lebih Baik pada Tahun 2022


Selasa, 05 April 2022 / 16:05 WIB
Blue Bird (BIRD) Yakin Bisa Raih Kinerja yang Lebih Baik pada Tahun 2022
ILUSTRASI. Blue Bird. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) percaya dapat terus meraih kinerja bisnis yang positif di sepanjang tahun ini.

Dalam berita sebelumnya, pendapatan neto BIRD tumbuh 7,84% (yoy) menjadi Rp 2,20 triliun pada tahun 2021. BIRD juga meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,71 miliar di tahun 2021, sedangkan di tahun sebelumnya perusahaan ini menderita rugi bersih Rp 161,35 miliar.

Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono menyampaikan, hasil positif ini menunjukan ketangguhan Bluebird yang sedang menuju usia 50 tahun pada 1 Mei mendatang. Manajemen Bluebird optimistis dapat kembali memperoleh hasil yang lebih baik pada pendapatan dan laba bersihnya di tahun ini. Hal ini didukung oleh semakin terkendalinya pandemi Covid-19 serta terbukanya ruang aktivitas dan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Baca Juga: Mulai Bangkit, Pendapatan Blue Bird (BIRD) Capai Rp 2,2 Triliun di 2021

“Kami semakin percaya diri karena strategi yang kami ambil telah berhasil untuk memperkuat bisnis Bluebird Group saat ini,” ujar dia, Selasa (5/4).

Dalam usia ke-50 tahun, Bluebird akan memperkuat ekosistem layanan transportasi yang saat ini disebut Mobility as a Service. Ekosistem ini diperkuat dengan tiga pilar transformasi Bluebird.

Pertama, Multi-Channel Reservation yakni upaya perluasan aksesibilitas masyarakat untuk memesan dan menggunakan layanan Bluebird baik secara offline maupun online. Kedua, Multi-Payment yaitu upaya Bluebird untuk memberikan kemudahan melalui berbagai metode transaksi yang dapat digunakan pelanggan.

Ketiga, Multi-Product yakni upaya Bluebird untuk menyediakan beragam layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Misalnya, layanan mobilitas dalam kota melalui armada Bluebird dan Silverbird, layanan antarkota melalui armada Bigbird dan CitiTrans, layanan kendaraan sewa melalui Goldenbird, hingga layanan logistik melalui Bluebird Kirim.

Bluebird pun berencana menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun untuk membeli sekitar 5.000 unit armada baru pada tahun 2022.

Sigit belum bicara banyak soal realisasi penggunaan capex tersebut. Yang terang, ia memastikan alokasi capex Bluebird berjalan sesuai dengan rencana yang dinamis mengikuti perkembangan pasar. Bluebird memiliki fundamental kas yang kuat dan dukungan fasilitas perbankan untuk menyediakan capex bagi perusahaan.

 

Ia menambahkan, rencana pembelian armada baru merupakan bagian dari program peremajaan armada per lima tahun dalam upaya untuk memberikan layanan mobilitas yang semakin nyaman dan aman, baik untuk pengguna maupun lingkungan. “Tentunya kami akan melihat berbagai aspek dalam peremajaan, seperti utilitas layanan, tingkat emisi kendaraan, dan lainnya,” ungkap dia.

Bluebird juga masih melakukan kolaborasi dengan Toyota dalam penyediaan armada taksi bertenaga listrik untuk mendekatkan masyarakat Indonesia kepada kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Saat ini, Bluebird fokus untuk mengoptimalkan kendaraan listrik yang sudah ada, namun tidak menutup kemungkinan untuk menambah jumlah armada di saat yang tepat.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Bluebird menyediakan 4 armada Toyota Prius Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) sejak November 2021 untuk melayani area aglomerasi Jabodetabek. Armada taksi ini juga melayani rute Bandara International Soekarno-Hatta, khususnya Terminal 3 yang mengusung eco-airport.

Sigit memastikan bahwa tidak ada perbedaan tarif layanan Bluebird baik untuk armada Internal Combustion Engine (ICE), PHEV, maupun Electric Vehicle (EV). Di sisi lain, perbedaan tarif berlaku untuk layanan Silverbird antara armada ICE dan EV. “Bagaimanapun kami memastikan tarif tersebut sesuai dengan nilai layanan yang diberikan oleh armada E-Silverbird,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×