Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) terus memperluas jangkauan layanan kesehatannya di tengah tantangan kinerja industri rumah sakit yang fluktuatif.
Setelah mencatat kinerja yang relatif melambat pada paruh pertama 2025, perseroan kini optimistis pertumbuhan akan kembali positif di kuartal III, seiring dengan strategi ekspansi yang menekankan pada layanan berbasis komunitas dan kesehatan preventif.
Sebagai gambaran, BMHS mencatatkan penurunan laba bersih hingga 64,4% menjadi Rp 3,9 miliar pada semester I-2025. Pada periode yang sama tahun lalu, laba emiten rumah sakit ini tercatat sebesar Rp10,96 miliar.
Dari sisi pendapatan, BMHS membukukan pendapatan bersih sebesar Rp757,80 miliar, turun sebesar 3,4 persen dibandingkan semester I-2024 yang tercatat Rp 784,48 miliar. Sejumlah segmen pendapatan BMHS tumbuh seperti rawat inap dan rawat jalan. Penurunan terjadi pada fertilisasi in vitro.
Baca Juga: Bundamedik BMHS Siapkan Capex Rp200 Miliar pada Tahun 2025
Direktur Utama BMHS Agus Heru Darjono mengatakan kinerja kuartal III menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.
“Kuartal tiga lebih bagus, bahkan tumbuh dibandingkan kuartal sebelumnya dan kuartal tahun lalu. Detailnya akan kami sampaikan saat public expose di awal November,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).
Agus menyebut peningkatan kinerja tersebut tidak lepas dari sejumlah fundamental yang telah diperkuat sejak awal tahun.
"Ada beberapa fundamental yang sudah kami lakukan, dan hasilnya akan terlihat di kuartal III serta menjadi dasar optimisme kami di kuartal IV,” ujarnya.
Terkait prospek ekspansi, BMHS menyiapkan beberapa langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.
Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Pacu Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat 7 Strategi Ini
Namun, Agus belum merinci besaran investasi yang disiapkan. “Akan ada aksi korporasi, tapi belum tentu di tahun ini. Nanti akan kami sampaikan secara resmi di kuartal III,” katanya.
Langkah terbaru BMHS adalah pembukaan Bunda Clinic MRT Dukuh Atas, klinik pratama pertama yang berlokasi di kawasan transportasi publik ibu kota. Klinik ini menghadirkan layanan vaksinasi, pemeriksaan kesehatan umum, dan konsultasi wellness yang dirancang untuk masyarakat urban dengan mobilitas tinggi.
Menurut Agus, pendirian klinik di kawasan transit seperti MRT bukan semata proyek bisnis, melainkan bagian dari misi sosial BMHS dalam mendukung program kesehatan publik.
"Kami tidak melihat proyek ini dari sisi capex. Prinsip kami adalah people first, profit will follow. Jadi fokus kami adalah memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Bidik Kaum Urban, Bunda Medik (BMHS) Rilis Layanan Bunda Medik Clinic MRT Dukuh Atas
Agus menegaskan proses pendirian klinik di area transportasi publik membutuhkan waktu dan persiapan panjang.
"Pembangunan satu klinik bisa memakan waktu delapan hingga dua belas bulan karena harus memenuhi standar dari Dinas Kesehatan,” katanya.
Kehadiran Bunda Clinic MRT Dukuh Atas menjadi langkah konkret BMHS dalam menerapkan konsep urban wellness, yang mengintegrasikan kesehatan publik dengan mobilitas perkotaan.
"Kami percaya keluarga sehat adalah fondasi masyarakat produktif. Karena itu, pendekatan kami selalu holistik dan preventif,” ujar Agus.
Dengan strategi tersebut, BMHS berupaya memperluas ekosistem kesehatannya di luar rumah sakit dan laboratorium, menuju layanan berbasis komunitas yang menjangkau masyarakat urban secara langsung.
Baca Juga: BMHS Dorong Inovasi Keilmuan di HUT ke-52,Tingkatkan Layanan Kesehatan Berbasis Riset
Selanjutnya: Singapura Siapkan Stimulus untuk Pasar Saham
Menarik Dibaca: Hindari Produk Palsu, Ini Panduan Berbelanja Susu di Platform Online dari Lazada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News