Bundamedik (BMHS) Pacu Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat 7 Strategi Ini

Jumat, 16 Mei 2025 / 09:56 WIB

ILUSTRASI. Jajaran direksi PT Bundamedik Tbk (BMHS) pada diskusi bersama media yang diselenggarakan pada 2 Oktober 2024 di RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat.

Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) menegaskan komitmennya untuk bertumbuh secara berkelanjutan melalui peningkatan kualitas layanan dan inovasi teknologi.

Sepanjang 2024, BMHS mencatat peningkatan laba bersih sebesar 16% secara tahunan (YoY) menjadi Rp18,9 miliar, dengan pendapatan bersih terkonsolidasi naik 3% menjadi Rp1,3 triliun. Pertumbuhan ini turut ditopang oleh kenaikan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 34% YoY.

Direktur Utama BMHS, Agus Heru Darjono, menyampaikan bahwa Perseroan berfokus pada pertumbuhan yang selaras dengan keberlanjutan jangka panjang.

"Kami terus menghadirkan layanan kesehatan unggulan yang holistik dan mengedepankan kualitas pelayanan bagi keluarga Indonesia,” ujarnya Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (15/5).

Ia menekankan pentingnya efisiensi, tata kelola yang baik, serta inovasi dalam meningkatkan kualitas layanan. Pertumbuhan jumlah pasien juga tercatat positif, dengan kunjungan rawat jalan meningkat 9%, rawat inap naik 11%, dan tindakan bedah bertambah 8% secara tahunan.

BMHS juga menunjukkan diversifikasi layanan yang semakin kuat. Meski tetap mengandalkan layanan OBGYN dan pediatri sebagai fondasi, kontribusi layanan unggulan lain seperti bedah plastik, penyakit dalam, dan bedah umum menyumbang 54% dari total pendapatan 2024.

Anak usaha seperti PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan 13% YoY, didorong oleh peningkatan jumlah pengujian dan layanan genomik. Sementara Morula IVF Indonesia mempertahankan pertumbuhan stabil dengan kenaikan rata-rata jumlah siklus IVF sebesar 5% dalam lima tahun terakhir.

Dalam hal inovasi, BMHS memperkenalkan sistem Robotic Surgery generasi kedua di RSU Bunda Jakarta. Teknologi ini dirancang untuk mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan akurasi tindakan medis, sejalan dengan komitmen perusahaan menghadirkan layanan berstandar internasional.

Di sisi lain, kerangka kerja ESG yang mengusung prinsip "IBU" Inisiator yang adil dan bertanggung jawab, Bumi yang asri dan sejahtera, serta Utamakan pelayanan pasien terus menjadi pedoman BMHS dalam menjalankan operasional yang bertanggung jawab.

Komisaris Utama BMHS, Ivan Rizal Sini, menyatakan bahwa transformasi berkelanjutan tidak hanya difokuskan pada teknologi, tetapi juga pada integritas tata kelola dan nilai-nilai pelayanan.

Menurutnya, integrasi sistem layanan, penguatan budaya perusahaan, dan efisiensi sumber daya menjadi bagian penting dalam meningkatkan daya saing bisnis.

Untuk 2025, BMHS telah menyiapkan tujuh inisiatif strategis utama, yakni pengembangan layanan terintegrasi One Menteng, penguatan layanan kesehatan ibu dan anak, optimalisasi manajemen tenaga kesehatan.

Kemudian, peningkatan customer journey, ekspansi layanan rumah sakit, pemanfaatan aset strategis, serta optimalisasi penggunaan sumber daya. Seluruh langkah ini dirancang untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan yang berfokus pada keluarga Indonesia.

Perseroan mencatatkan kinerja kuat pada kuartal I 2025, dengan lonjakan laba bersih sebesar 498% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp5,1 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh efisiensi operasional serta kenaikan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 20% YoY.

Agus Heru Darjono menegaskan bahwa dengan dukungan dari Dewan Komisaris dan tim profesional, BMHS optimistis dapat terus memperkuat fondasi bisnis untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional.

“Kami percaya bahwa keluarga yang sehat adalah titik awal dari bangsa yang kuat. Karena itu, semangat Because Family Matters akan terus menjadi kompas kami ke depan,” pungkasnya.