kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

BMW Optimistis Penjualan Tumbuh Usai Tarif CBU Eropa Dihapus Bertahap


Selasa, 07 Oktober 2025 / 14:43 WIB
BMW Optimistis Penjualan Tumbuh Usai Tarif CBU Eropa Dihapus Bertahap
ILUSTRASI. Logo BMW saat pameran dan peluncuran kendaraan terbaru di Jakarta (20/11/2020). BMW Group Indonesia menyambut implementasi IEU–CEPA sebagai langkah strategis yang diyakini akan mengubah lanskap industri otomotif nasional.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BMW Group Indonesia menyambut implementasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) sebagai langkah strategis yang diyakini akan mengubah lanskap industri otomotif nasional. 

Melalui perjanjian ini, tarif impor kendaraan utuh (completely built up/CBU) asal Eropa akan dihapuskan secara bertahap dari 50% menjadi 0% dalam lima tahun ke depan, dimulai pada 2027.

Peter Sunny Medalla, President Director BMW Group Indonesia, menilai kebijakan tersebut akan membuat kendaraan Eropa, khususnya BMW, semakin kompetitif dan mudah diakses oleh konsumen Tanah Air.

“BMW menyambut IEU-CEPA sebagai langkah transformasional yang akan membentuk ulang lanskap otomotif di Indonesia,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (7/10).

Baca Juga: Airlangga: Negosiasi Dagang Indonesia–AS Terhenti Akibat Shutdown

Menurutnya, penghapusan bea masuk secara bertahap mulai tahun 2027 tidak hanya akan membuat kendaraan Eropa lebih kompetitif, tetapi juga menjadikan BMW lebih mudah diakses oleh lebih banyak pelanggan di Indonesia, didukung oleh jaringan purna jual yang kuat, layanan yang dipersonalisasi, dan solusi mobilitas inovatif.

Medalla menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan strategi jangka panjang BMW untuk memperluas pilihan model, memperkuat layanan purnajual, dan menghadirkan inovasi yang lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia.

“Kami juga berkomitmen untuk menyesuaikan strategi bisnis dengan dinamika pasar dan perubahan regulasi, serta menjaga komunikasi yang erat dengan para pemangku kepentingan, semua demi memastikan pelanggan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari perjanjian ini,” tambahnya.

Saat ini, BMW memegang posisi sebagai merek premium nomor satu di Indonesia, sekaligus pemimpin di segmen kendaraan listrik premium. Dengan penghapusan tarif CBU, perusahaan optimistis dapat mempertahankan dan memperkuat posisi tersebut.

“Bagi BMW, ini bukan sekadar soal daya saing; tetapi tentang menegaskan janji kami untuk menghadirkan Sheer Driving Pleasure sekaligus menjadikan pengalaman BMW semakin mudah diakses oleh pelanggan di Indonesia,” pungkas Medalla.

Kendati tidak secara eksplisit mengungkap target pertumbuhan penjualan maupun rencana ekspansi produksi lokal, BMW menegaskan bahwa strategi akan terus disesuaikan dengan dinamika pasar dan perubahan kebijakan, termasuk potensi perluasan investasi di Indonesia seiring dengan implementasi penuh IEU–CEPA.

Baca Juga: Usai Menang di WTO, Ekspor Stainless Steel Indonesia Berpotensi Naik 20% pada 2026

Selanjutnya: Ada Genie Make A Wish, Ini 3 Drakor Terbaru di Netflix Bulan Oktober 2025

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Frozen Food Fair 1-15 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Nugget Benfarm

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×