Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) fokus menggarap bisnis baru, antara lain di sektor kendaraan listrik dan energi baru terbarukan (EBT).
Di awal tahun 2022, BNBR melalui anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) bersama PT Transportasi Jakarta (Tranjakarta) dan PT Mayasari Bakti, secara resmi telah mengoperasikan 30 unit bus listrik untuk melayani kebutuhan transportasi sehari-hari di ibu kota Jakarta. VKTR secara khusus menangani pengadaan dan pengembangan proyek bus listrik.
Pada tahun 2022, Transjakarta menargetkan mengoperasikan 100 bus listrik. Jumlah ini akan terus meningkat signifikan, seiring penambahan kebutuhan transportasi umum di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
"Ke depan, VKTR terus mengembangkan industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia," Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie, dalam keterangan resminya, Jumat (1/4).
Baca Juga: Bangkit dari Krisis, Bakrie & Brothers (BNBR) Kembali Mencetak Laba Bersih Tahun 2021
Sejumlah langkah dirintis demi memastikan penguasaan teknologi yang tepat dalam ekosistem bisnis elektrifikasi, antara lain dengan membangun kemitraan bersama berbagai pihak yang memiliki keahlian berbeda-beda.
Langkah konkret BNBR di antaranya meneken perjanjian dengan perakit badan bus Tri Sakti di Jawa Tengah, menandatangani kerja sama strategis dengan produsen baterai global BritishVolt, kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk kebutuhan riset dan pengembangan software, serta beberapa langkah strategis lainnya.
Di bidang industri energi baru dan terbarukan, PT Helio Synar anak usaha PT Bakrie Power yang juga berada di bawah kendali BNBR, saat ini menggandeng PT PLN (Persero) dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan.
PLTS Hybrid di Selayar ini akan memiliki kapasitas 1,3 Mega Watt peak dan akan beroperasi dalam waktu dekat. Pembangkit listrik ramah lingkungan ini akan menjadi sumber listrik tambahan bagi PLTD dengan total kapasitas terpasang 13 MW di Pulau Selayar yang saat ini telah beroperasi, untuk dimanfaatkan oleh 27.892 pelanggan PLN di Kabupaten Selayar.
Selain Selayar, Helio Synar saat ini menangani dua jenis proyek EBT berikutnya, yakni de-dieselisasi (de-dieselization) dan PLTS Atap (C&I Rooftop PV), dengan market size masing-masing US$ 2 miliar dan US$ 650 juta.
Kinerja unit lain
Kinerja unit usaha BNBR yang lain juga menggembirakan. PT Bakrie Autoparts bersama entitas anaknya yang memproduksi komponen otomotif, mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp 813,8 miliar pada 2021, naik 90% (yoy).
Peningkatan pendapatan tersebut dipicu kenaikan permintaan suku cadang kendaraan sebagai dampak positif dari kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus PPnBM 0% untuk beberapa jenis kendaraan tertentu.
Kinerja positif Bakrie Autoparts bersama entitas anaknya juga turut menyumbang perbaikan pendapatan konsolidasi BNBR. Secara keseluruhan, meskipun ada anak usaha lain seperti PT Bakrie Pipe Industries (BPI) dan PT Bakrie Building Industries (BBI) yang masih mencatat penurunan pendapatan, hal tersebut berhasil dimbangi kenaikan pendapatan Bakrie Autoparts dan unit lain.
Baca Juga: Tahun Ini Mercedes-Benz Siap Meluncurkan Mobil Listrik di Pasar Indonesia
PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) yang bergerak di bisnis penyediaan infrastruktur teknologi mampu mencatat kenaikan pendapatan sebesar 36% di tahun 2021, diikuti dengan kenaikan di unit-unit usaha lainnya. Hal itu mampu membantu meminimalkan penurunan pendapatan konsolidasi BNBR.
Pendapatan bersih BNBR turun 3% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,38 triliun di sepanjang 2021. Dari sisi bottom line, BNBR meraih laba bersih di atas Rp 98 miliar pada 2021. Adapun di sepanjang tahun 2020, BNBR menderita kerugian bersih Rp 930 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News