Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - SENTUL. Proses negosiasi jual beli gas antara kontraktor dan offtaker dalam negeri yang selama ini dikenal memakan waktu lama kini mulai dipangkas drastis.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto memamerkan percepatan pembahasan harga gas untuk proyek-proyek strategis, termasuk gas dari wilayah Andaman, yang disebut rampung hanya dalam hitungan menit. Percepatan ini menjadi kunci untuk memonetisasi berbagai temuan gas agar segera dapat diproduksikan dan dimanfaatkan bagi kebutuhan nasional.
“Untuk negosiasi harga gas yang sebelumnya sangat lama, alhamdulillah sekarang dalam waktu kurang dari 1 jam, bahkan 5 menit, 10 menit sudah selesai," kata Djoko dalam agenda Rapat Koordinasi Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas - KKKS Tahun 2025 di Sentul, Bogor, Rabu (3/12).
Sebagai contoh, Djoko menyebut negosiasi harga gas dari Blok Andaman dengan PLN diselesaikan dalam waktu kurang dari 10 menit. Temuan gas di Blok Andaman diperkirakan mencapai 11 TCF dan sekitar 300 MMSCF per hari akan segera diproduksikan.
Tidak hanya dengan PLN, SKK Migas juga merampungkan negosiasi harga gas dengan PGN dalam waktu kurang dari satu jam. Djoko menyebut harga yang disepakati berada di level US$ 9 per MMBtu.
Baca Juga: ESDM Minta Perbankan Tingkatkan Pembiayaan ke Industri Migas
Sebelumnya, Mubadala Energy dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah menandatangani Heads of Agreement (HoA) pasokan gas dari wilayah Laut Andaman. Kesepakatan ini menjadi fondasi rantai pasok gas domestik untuk memperkuat suplai listrik nasional, khususnya di Sumatra Utara dan Aceh.
Salah satu sumber utamanya ialah Lapangan Gas Tangkulo di Blok South Andaman yang memiliki cadangan lebih dari 2 TCF.
”Ini juga merupakan langkah penting dalam rencana pengembangan proyek gas Tangkulo di Blok South Andaman," kata Abdulla Bu Ali, President Director Mubadala Energy Indonesia dalam keterangan resmi, Sabtu (29/11).
Abdulla menambahkan, kerja sama dengan PLN EPI menjadi langkah penting dalam pengembangan proyek gas Tangkulo dan upaya memperkuat keamanan energi nasional. Permintaan listrik nasional diproyeksikan tumbuh 5,3% per tahun hingga 2034, sehingga memerlukan diversifikasi sumber energi dan percepatan infrastruktur.
Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan kolaborasi ini memperkuat portofolio pasokan gas PLN sekaligus mendukung agenda transisi energi.
“Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari pengembangan portofolio pasokan gas untuk kelistrikan dalam rangka mendukung ketahanan energi dan transisi energi di Indonesia,” tuturnya.
Penandatanganan HoA turut disaksikan Kepala SKK Migas. Djoko memastikan proses persetujuan rencana pengembangan (POD) untuk Lapangan Gas Tangkulo akan dipercepat. Menurutnya, Mubadala segera mengajukan POD dan SKK Migas berkomitmen merampungkannya dalam waktu kurang dari satu bulan atau sebelum akhir Desember.
Penyelesaian POD tersebut ditargetkan membantu capaian rasio penggantian cadangan (RRR) 2025 menembus lebih dari 100%. HoA ini juga menjadi landasan awal pembahasan teknis dan komersial sebelum masuk tahap finalisasi proyek.
Baca Juga: ESDM Optimistis Produksi Minyak Bisa Naik 100.000 Barel per Tahun
Selanjutnya: AIA Buka Kompetisi Proyek Sekolah Sehat AIA Healthiest Schools 2026, Daftar yuk
Menarik Dibaca: AIA Buka Kompetisi Proyek Sekolah Sehat AIA Healthiest Schools 2026, Daftar yuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













