kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

ESDM Optimistis Produksi Minyak Bisa Naik 100.000 Barel per Tahun


Rabu, 03 Desember 2025 / 16:09 WIB
ESDM Optimistis Produksi Minyak Bisa Naik 100.000 Barel per Tahun
ILUSTRASI. Kementerian ESDM optimistis produksi minyak nasional capai 1 juta bph di 2030 dengan SKK Migas siapkan strategi dan dukungan regulasi.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SENTUL. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target penambahan produksi minyak nasional sekitar 100.000 barel per hari (bph) setiap tahun dapat tercapai.

Kenaikan bertahap ini menjadi fondasi pemerintah menuju produksi 900.000 bph pada 2029 hingga 1 juta bph pada tahun 2030 mendatang.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan, pemerintah tidak hanya mengejar kenaikan produksi pada 2026, tetapi menargetkan pertumbuhan berkelanjutan hingga lima tahun ke depan.

“Jadi targetnya sampai dengan 900.000 barel sampai dengan 1 juta barel per hari. Berarti rata-rata per tahun kita harus meningkatkan produksi sekitar 100 ribu barel per hari," kata Yuliot usai ditemui di agenda Rapat Koordiasi Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas – KKKS Tahun 2025 di Sentul, Bogor, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: Indonesia Tanpa Phase Out Energi Fosil Berpotensi Hambat Investasi Sektor EBT

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menambahkan, peningkatan produksi minyak telah menjadi prioritas dalam agenda swasembada energi yang tercantum dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Untuk mengejar sasaran tersebut, SKK Migas menyiapkan strategi komprehensif, mulai dari penerapan multi stage fracturing (MSF), enhanced oil recovery (EOR), hingga penguatan eksplorasi.

Selain itu, SKK Migas juga memperkuat dukungan regulasi, termasuk implementasi ketentuan 14/2025 untuk mempercepat eksekusi kegiatan di lapangan. Djoko menyebut pihaknya telah meminta setiap operator migas menyiapkan target yang lebih agresif dalam work program and budget (WP&B) 2026.

“Dalam work program and budget 2026, paling tidak minimum 100 sumur eksplorasi, kemudian 100 MSF, dan 100 sumur di struktur atau lapangan-lapangan baru,” ujarnya.

Saat ini SKK Migas memetakan 300 struktur yang dinilai berpotensi menopang tambahan produksi dalam beberapa tahun mendatang.

Dari sisi sumber daya, Yuliot mengungkapkan Indonesia memiliki 128 cekungan migas yang sudah teridentifikasi, namun baru 20 yang dikembangkan. Sebanyak 108 cekungan lainnya masih menyimpan potensi besar dan akan menjadi fokus eksplorasi baru.

Baca Juga: Karawang dari Pusat Industri, Kini Jadi Incaran Hunian yang Kian Berkembang

"Pada tahun 2025 dan 2026, pemerintah mengalokasikan anggaran yang signifikan dan memberdayakan Badan Geologi untuk melakukan survei 2D dan 3D tingkat lanjut, yang membuka jalan bagi eksplorasi untuk membuka potensi sumber daya ini," kata Yuliot dalam acara Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration 2025, Selasa (25/11/2025). 

Pemerintah juga menyiapkan 75 blok migas yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan wilayah lepas pantai. Dari jumlah itu, sembilan blok sudah ditetapkan untuk dikelola badan usaha, dengan sejumlah blok lain menunggu proses penunjukan maupun lelang reguler.

Selanjutnya: IHSG Terkoreksi 0,06% ke 8.611 pada Rabu (3/12), DSSA, MBMA, AMMN Top Losers LQ45

Menarik Dibaca: 19 Makanan Sumber Protein untuk Diet Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×