kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Bosowa bangun pabrik semen di sorong


Jumat, 25 Januari 2013 / 15:59 WIB
Bosowa bangun pabrik semen di sorong
ILUSTRASI. Promo The Body Shop 23-30 Agustus 2021


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Ketersediaan infrastruktur di Papua dan Maluku masih sangat minim. Salah satu penyebabnya karena pasokan semen di wilayah tersebut untuk pembangunan infrastruktur masih sangat langka. Untuk itu, Bosowa akan membangun pabrik semen (grinding  plant) di Sorong, Papua Barat.

"Sebagai bentuk komitmen perusahaan mendorong pembangunan infrastruktur di Tanah Papua dan Maluku, Bosowa berupaya mengatasi kelangkaan semen dengan membangun pabrik semen ini di Sorong,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Corporation Erwin Aksa dalam rilisnya kepada KONTAN, Jumat (25/1) pada peletakan batu pertama (Ground Breaking) Semen Bosowa Sorong di Sorong, Papua Barat.

Erwin mengatakan, pabrik ini nantinya akan menelan investasi senilai Rp 679 miliar dengan kapasitas produksi sebesar 750.000 ton per tahun. Selain itu beberapa pabrik dalam tahap persiapan dan pembangunan yakni di Maros (Sulawesi Selatan), Banyuwangi (Jawa Timur), Cilegon (Banten), Rembang (Jawa Tengah), dan Amurang (Sulawesi Utara).

Erwin menjelaskan, pembangunan fisik pabrik di Sorong melibatkan kontraktor asal Korea, China dan Eropa, dan juga bekerjasama dengan kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Sumber pendanaan 70% dari lembaga keuangan dan sebanyak 30% dari internal perusahaan. Proyek ini, Bosowa percayakan melalui anak usahanya PT Semen Bosowa Sorong," pungkas Erwin.

Tren Meningkat

Erwin mengatakan, secara total volume konsumsi semen untuk wilayah Papua dan Maluku dari 2005 hingga 2011 cukup berfluktuasi. Namun secara keseluruhan tren konsumsi semen wilayah Maluku Papua mengalami kenaikan.

Menurutnya, hanya ada dua tahun dengan tren yang negatif, yaitu pada tahun 2009 dan tahun 2011. "Tren positif ini dapat dilihat dari meningkatnya volume konsumsi yaitu pada tahun 2005 dengan angka 538,55 ton sedangkan tahun 2011 pada angka 790,89 ton. Konsumsi tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 913,92 ton," ungkapnya.

Menurut Erwin, market share semen Bosowa di Wilayah Maluku dan Papua sejauh ini menempati urutan ke-2 setelah PT Semen Tonasa yakni sebesar 20%. Saat ini, Bosowa telah memiliki fasilitas penampungan (storage) dan pengepakan semen di Timika, Biak, Serui, Nabire, Jayapura, dan Manokwari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×