kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BP Migas Akan Alihkan Gas Bontang untuk Jepang ke Pembeli Lain


Kamis, 19 November 2009 / 10:46 WIB
BP Migas Akan Alihkan Gas Bontang untuk Jepang ke Pembeli Lain


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test

JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) akan mengalihkan penjualan LNG Bontang ke Jepang --biasa disebut western buyer-- ke pembeli lain. Itu dilakukan jika hingga dalam beberapa bulan ke depan kelompok pembeli Jepang tersebut belum memberikan kepastian akan membeli gas dari Bontang. Awalnya BP Migas mengupayakan perpanjangan kontrak penjualan LNG Bontang ke western buyer tersebut bisa selesai Oktober 2009.

Enam western buyers yang berniat membeli LNG Bontang, antara lain Chubu EPC, Kansai EPC, Kyushu EPC, Nippon Steel Co Ltd, Osaka Gas Co Ltd, dan Toho Gas Co Ltd.

Menurut Deputi Operasi BP Migas Budi Indianto, alasan pengalihan itu karena salah satu alasan pembeli asal Jepang itu belum mau menandatangani final agreement penjualan LNG Bontang. Jumlah kapasitas penjualan LNG Bontang tersebut sebesar 25 juta ton untuk 10 tahun.

Alasan pembeli belum mau menandatangani final agreement, lantaran pembeli Jepang khawatir dengan kelangsungan pasokan. Tetapi, menurut Budi, seharusnya pembeli asal Jepang tersebut tidak perlu khawatir tentang pasokan LNG. "Kita pasti akan memenuhi. Kan pasokan LNG tidak harus dari situ, bisa dari yang lain," ungkap Budi, Kamis (19/11).

Budi bilang, BP Migas masih memberikan kesempatan ke pembeli Jepang itu untuk memutuskan jadi tidaknya membeli hingga Maret 2010. "Kalau memang mereka masih berlama-lama, maka bisa saja ada kebijakan lain misalnya menjual LNG itu ke pasar dalam negeri atau diekspor ke pembeli lain," ujar Budi.

Budi bilang, BP Migas tidak ingin pembicaraan berlangsung lama apalagi pembahasan tersebut masih seputar pada masalah term and condition dalam membahas perpanjangan kontrak jual beli LNG itu.

Pada 13 Februari 2009, Kepala BP Migas Raden Priyono bertolak ke Osaka, Jepang, untuk menyaksikan penandatanganan Head of Agreement (HoA) perpanjangan kontrak penjualan LNG Bontang. Penandatanganan dilakukan oleh Pertamina, Total Indonesie, dan Inpex Corporation untuk HoA perpanjangan penjualan LNG Bontang kepada enam western buyers, yaitu Chubu EPC, Kansai EPC, Kyushu EPC, Nippon Steel Co Ltd, Osaka Gas Co Ltd, dan Toho Gas Co Ltd. Jika sudah naik kelas menjadi perpanjangan kontrak, maka penjualan LNG tersebut akan berlaku selama 10 tahun mulai 2011 sampai 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×