Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki awal Februari, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) masih belum mengambil keputusan final seputar kelanjutan pembangunan Proyek Pipa Cirebon-Semarang (Cisem).
Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio menuturkan proses evaluasi saat ini masih berlangsung. Adapun, pemenang kedua pada lelang tahun 2006 yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah mengirimkan surat menyatakan minat menggarap proyek tersebut.
"Surat minat sudah lama disubmit BNBR. Isinya menyatakan minat, dengan keekonomian sesuai parameter lelang 2006," kata Jugi kepada Kontan.co..id, Senin (8/2).
Sementara itu, belakangan muncul wacana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendorong proyek tersebut dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menanggapi hal tersebut, Jugi menilai selama ada badan usaha yang berminat menggarap proyek maka sebaiknya penggunaan APBN dipertimbangkan kembali. "Kalau ada BU yang minat mengapa harus pakai APBN? Kalau pipa Trans Kalimantan dan Sei Mangkei-Dumai silahkan pakai APBN," sambung Jugi.
Baca Juga: Produksi berpotensi turun, SKK Migas-ExxonMobil optimalkan lapangan selain Banyu Urip
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka opsi untuk mendorong pembangunan proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang yang mangkrak sejak 2006 silam.
Kepala Seksi Penyiapan Program Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Rizal Fajar Muttaqin mengatakan, sesuai arahan Menteri ESDM, Arifin Tasrif maka pembangunan dua proyek pipa transmisi direncanakan akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Arahan Pak Menteri untuk ruas Dumai-Sei Mangkei dan Cirebon-Semarang kami sedang jajaki kemungkinan penggunaan APBN," kata dia dalam diskusi Indonesian Gas Society, Rabu (27/1).
Rizal menjelaskan, pertimbangan penggunaan dana APBN untuk kedua proyek tersebut bertujuan untuk meringankan beban industri pengguna gas.
Nantinya, industri yang menjadi konsumen gas dari kedua proyek tidak akan terbebani dengan toll fee. Kendati demikian, Rizal memastikan secara khusus untuk proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang, pihaknya masih menanti kajian yang dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).