kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

BPH Migas dorong percepatan pembangunan jaringan gas (jargas)


Selasa, 05 Maret 2019 / 22:53 WIB
BPH Migas dorong percepatan pembangunan jaringan gas (jargas)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agar ketersediaan energi mampu diakses oleh masyarakat kecil secara langsung, Pemerintah saat ini tengah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas).

Selain itu, salah satu tujuan pengembangan jargas juga untuk mengurangi ketergantungan terdahadap impor bahan bakar bersubsidi APBN. Hingga akhir 2018, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyampaikan sudah ada 52 kota atau kabupaten yang sudah dibangun jaringan gas.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan pada pihaknya akan meresmikan 7 jargas di beberapa kota, antara lain Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Deli Serdang Sumatera Selatan, Serang, Banten, Aceh Utara, Aceh, Lhokseumawe, Aceh, dan Medan Sumatera Utara. “Sampai 2018 ada 45 kota, ada 7 jargas lagi,” katanya, Senin (5/3).

Tahun ini, mereka menargetkan akan ada 18 kota atau kabupaten yang akan dibangun jargas. Penambahan jargas baru untuk 10 wilayah kabupaten atau kota seperti Dumai, Cirebon, Karawang, Purwakarta, Lamongan, Bojonegoro, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, dan Banggai. “Ada juga 8 lokasi yang akan dikembangkan kembali seperti Aceh Utara, Jambi, Depok, Bekasi, Palembang, mojokerto, dan Wajo,” paparnya.

Sampai tutup tahun 2018 pembangunan Jargas telah mencapai 325.773 SR yang tersebar di 45 wilayah kabupaten atau kota. Jugi menuturkan pada tahun ini ditargetkan bisa membangun sekitar 80.000 hingga 100.000 SR dengan biaya atau kemampuan negara sekitar Rp 1 triliun per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×