kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas dorong Pertamina agar bisa selesaikan digitalisasi SPBU tepat waktu


Kamis, 09 Juli 2020 / 14:18 WIB
BPH Migas dorong Pertamina agar bisa selesaikan digitalisasi SPBU tepat waktu
ILUSTRASI. SPBU. KONTAN/Baihaki/15/6/2020


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih terus dilakukan. Hal ini demi meningkatkan akuntabilitas penyaluran Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa mengatakan, pihaknya berusaha melakukan penghitungan penyaluran BBM Subsidi secara tepat supaya pemerintah dapat membayar BBM tersebut sesuai dengan peruntukannya.

Baca Juga: Harga Pertalite diskon setara Premium, hanya di SPBU ini

“Oleh karena itu, untuk menjaga keakuratan besaran subsidi, dibutuhkan penerapan IT Nozzle di titik serah SPBU,” ujar dia dalam siaran pers di situs BPH Migas, Rabu (8/7).

Sosok yang disapa Ifan ini menyebut, PT Pertamina (Persero) telah bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia untuk melaksanakan program digitalisasi SPBU yang berjumlah 5.518 titik SPBU di seluruh Indonesia mulai 31 Agustus 2018 lalu.

Target awal program ini adalah akhir Desember 2018, namun dalam perjalanannya mengalami beberapa kali perubahan target karena ada kendala di lapangan.

Program digitalisasi SPBU diharapkan akan mewujudkan integrasi data transaksi secara lengkap, termasuk data konsumen, di SPBU dengan pusat data. Alhasil, data transaksi yang diproduksi SPBU dapat ditampilkan melalui dashboard digitalisasi SPBU yang dapat diakses secara online oleh Kementerian ESDM dan BPH Migas.

Baca Juga: BPH Migas: Pertamina perlu mendorong penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi

Adapun sistem digitalisasi yang ada saat ini baru terbatas untuk pencatatan volume transaksi, nilai penjualan transaksi, dan pencatatan nomor polisi kendaraan yang dilakukan secara manual dengan electronic data capture (EDC). “Dengan kata lain, tidak dilakukan dengan perangkat video analytic atau CCTV,” kata Ifan.

PJS. Senior Vice President Retail Marketing & Sales PT Pertamina (Persero) Yanuar Budi Hartanto melaporkan, per 30 Juni 2020 status perkembangan digitalisasi SPBU tercatat sebesar 44,80% atau 2.472 SPBU dari target 5.518 SPBU. “Akan kami kejar terus hingga mencapai target,” imbuh dia.

Terlepas dari kendala yang ada, BPH Migas tetap meminta Pertamina untuk segera menyelesaikan dan meningkatkan akselerasi penyelesaian program digitalisasi SPBU dalam waktu yang tidak terlalu lama.

BPH Migas juga meminta agar digitalisasi SPBU dilengkapi dengan perangkat Video Analytic (CCTV) untuk merekam kendaraan dan nomor polisinya secara otomatis. Hal ini dilakukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, agar pendistribusian JBT dan JBKP dapat dilaksanakan secara tepat sasaran dan tepat volume.

Baca Juga: Pertamina pastikan wacana penghapusan premium merupakan wewenang pemerintah

“Kami akan menugaskan seluruh pegawai BPH Migas untuk mengecek kelapangan apakah program digitalisasi SPBU ini dapat berjalan dengan baik,” jelas Ifan.

Tak hanya itu, BPH Migas akan memonitor dan mengawal komitmen terakhir yang disampaikan oleh Pertamina dan Telkom bahwa digitalisasi SPBU di 5.518 titik akan selesai dan berfungsi dengan baik di bulan Agustus 2020 atau bersamaan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×