kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas: Pengembangan infrastruktur demi dongkrak pemanfaatan gas bumi


Kamis, 23 April 2020 / 18:02 WIB
BPH Migas: Pengembangan infrastruktur demi dongkrak pemanfaatan gas bumi
ILUSTRASI. Kilang gas


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menilai pengembangan gas bumi sebagai faktor pendukung pembangunan dapat dicapai lewat kesiapan infrastruktur.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio menjelaskan, pemanfaatan gas bumi sebagai pendukung pembangunan ditempuh pihaknya melalui sejumlah langkah termasuk penetapan regulasi.

"BPH Migas menerbitkan peraturan yang mengatur seputar toll fee. Hal ini ditujukan demi menciptakan nilai keekonomian yang wajar dan dapat diterima para stakeholder," terang Jugi kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).

Baca Juga: Menelusuri kondisi pemanfaatan sumber gas bumi di Indonesia

Jugi melanjutkan, pengembangan infrastruktur juga terus dilakukan salah satunya melalui rencana lelang Wilayah Jaringan Distribusi / Wilayah Niaga Tertentu (WJD/WNT).

Masih menurut Jugi, sejauh ini ada sejumlah potensi pemanfaatan gas bumi seperti pemanfaatan gas lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dengan potensi 190 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

"Dalam implikasinya status pipa Gresik Semarang sudah siap beroperasi dan menunggu gas onstream," tutur Jugi.

Sekedar informasi, panjang jaringan pipa Gresik-Semarang 268 kilometer dengan diameter 28 inchi. Jaringan pipa tersebut memiliki kapasitas pengaliran gas maksimal sebesar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Menurut Jugi, demi pemanfaatan yang optimal, dibutuhkan jaringan distribusi sekitar wilayah Semarang, Kendal dan Demak.

Merujuk data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) potensi gas bumi Indonesia cukup besar yaitu 144,06 TCF terdiri dari cadangan terbukti 101,22 TSCF dan potensial 42,84 TSCF dengan produksi 7.754 MMSCFD.

Baca Juga: Ini besaran kuota solar yang ditentukan BPH Migas untuk kuartal II-2020

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ego Syahrial pada Maret lalu menuturkan kebijakan pemerintah saat ini adalah melakukan transformasi energi dari dominan minyak menjadi dominan gas. Selain itu, upaya-upaya penemuan sumber cadangan gas baru terus dilakukan.

"Ke depannya, gas menjadi masa depan energi hijau bersama dengan energi terbarukan. Transisi dari bahan bakar fosil ke gas jadi solusi untuk tantangan global saat ini," kata Ego 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×