Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi merencanakan Forum Group Discussion (FGD) pada Juli mendatang demi menggarap proyek pipa trans Kalimantan.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa yang ditemui di Kantor BPH Migas Jakarta menampik jika proyek Trans Kalimantan merupakan pengganti Proyek Kalimantan-Jawa 2 (Kalija-2). "Bukan dong, Trans Kalimantan bukan ide baru," sebut Fanshurullah, Rabu (19/6).
Sayangnya pria yang akrab disapa Ivan ini enggan menjelaskan lebih jauh mengenai proyek Kalija-2 yang tak kunjung dimulai hingga kini. Dalam kesempatan tersebut, Ivan menyebut proyek Trans Kalimantan bertujuan untuk memfokuskan alokasi gas dari Kalimantan untuk diutamakan penggunaannya di Pulau Kalimantan.
"Kita memperhatikan pasokannya, kalau pasokan ada ya kita lanjut," jelas Ivan. Selain itu BPH Migas juga menaruh perhatian pada demand. Jika permintaan akan kebutuhan gas tinggi maka BPH berniat untuk meneruskan rencana ini.
Ivan menilai selain pertimbangan seputar kawasan industri, BPH Migas juga bersiap seandainya wacana pemindahan Ibu Kota jadi dilakukan. "Selain itu jika PLN berniat konversi PLTU ke PLTG akan lebih bagus," jelas Ivan.
Ivan sendiri mengaku sejauh ini belum ada nilai investasi yang bisa disampaikan sembari menunggu segala proses awal rampung. "Kita akan pertemukan jajaran pemerintah daerah dan stakeholder, kalau lancar baru akan dimulai," jelas Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News