Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menargetkan pembangunan 89 titik penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga tahun ini.
Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra, mengungkapkan, kehadiran penyalur BBM Satu Harga bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan, kemudahan akses, dan keterjangkauan harga BBM terutama di daerah 3T (Terdepan, terluar dan tertinggal).
"Program BBM Satu Harga sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 yang bertujuan untuk memberikan Pemerataan Energi di Indonesia khususnya masyarakat di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar," kata Yapit dalam siaran pers, Senin (20/3).
Baca Juga: BPH Migas: Perlu Edukasi Rutin Terkait Fluktuasi Harga BBM Non Subsidi
Yapit melanjutkan, dengan penambahan 89 penyalur pada tahun ini maka jumlah kumulatif menjadi 434 penyalur.
"BPH Migas perlu memastikan distribusi dan ketersediaan BBM untuk SPBU BBM Satu Harga agar berjalan dengan lancar," jelas Yapit.
Menurutnya, melambungnya harga minyak dunia memaksa pemerintah memperketat tata niaga energi.
Baca Juga: Ini Penyebab Persaingan Bisnis Avtur di Indonesia Kurang Semarak
Untuk memantau kondisi ketahanan energi khususnya di sektor hilir migas tersebut, pemerintah mengamanatkan kepada BPH Migas untuk menjamin penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh pelosok Indonesia dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News