Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
NUSA DUA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memberikan tambahan benefit bagi para peserta. Rencananya tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan bakal membangun rumah susun (rusun) untuk para pekerja di sembilan kota di Indonesia.
Elvyn G. Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan, pembangunan rusun akan dimulai tahun depan. Harga jual rumah berkisar antara Rp 250 juta atau sesuai dengan harga rumah yang disubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Proyek rusun ini akan dibangun di Provinsi Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Target sampai tahun 2017, BPJS Ketenagakerjaan dapat membangun 80.000 rusun untuk pekerja.
BPJS Ketenagakerjaan memiliki dua opsi untuk mengembangkan rusun ini. Pertama mengandeng pengembang properti (developer) menjadi penjamin untuk mendapatkan kredit dari bank. Kedua, membeli surat hutang atau obligasi yang diterbitkan dari developer.
Cara ini sebenarnya menjadi penarik agar pekerja tidak terburu-buru menarik JHT menyusul revisi Peraturan Pemerintah (PP). Sebagaimana diketahui, pemerintah merevisi PP Nomor 46 Tahun 2015 yakni pengecualian bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berhenti bekerja.
"Kami akan tawarkan ini kepada pekerja mulai tahun depan sambil pembangunan rumah berjalan," tandas Elvyn pada Rabu (19/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News