kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPTJ mulai penjajakan untuk susun pilot project angkutan massal trainway


Selasa, 16 Oktober 2018 / 22:48 WIB
BPTJ mulai penjajakan untuk susun pilot project angkutan massal trainway
ILUSTRASI. Kereta MRT Jakarta


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pengguna angkutan massal di beberapa tahun mendatang diperkirakan bakal membludak. Berangkat dari hal ini, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mulai merancang transportasi yang dapat mengangkut penumpang lebih banyak lagi ketimbang busway.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, di mulai pada tahun ini sedang dalam tahap perencanaan pilot project dan penyusunan wacana trainway tersebut lebih lanjut. Terobosan ini dilakukan agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.

"Kebijakan atau terobosan yang akan kami lakukan ini juga berlandaskan peraturan presiden (Perpres) nomor 55 tahun 2018 tentang rencana induk transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)," kata Bambang kepada Kontan.co.id, Selasa (16/10).

Sementara, jalur yang akan digunakan nanti juga sedang dikaji. Bisa saja, lanjut Bambang, menggunakan jalur busway saat ini, median jalan ataupun di jalur jalan biasa yang tergabung dengan mobil seperti halnya sudah ada di luar negeri.

Apabila terealisasi, trainway ini dapat memberi keuntungan dari sisi daya angkut yang lebih banyak. Semisal semula busway hanya bisa mengangkut 30 orang sampai 50 orang satu kali angkut sedangkan trainway dengan tujuh rangkaian bisa angkut 200 orang dengan sekali angkut.

"Kalau soal tarif bisa lebih murah atau tidak kami tidak bicara itu dulu tapi bicara mengenai daya angkut. Kalau daya angkutnya semakin banyak, ya tarifnya bisa lebih murah. Logikanya seperti itu," jelas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×