Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan produksi udang nasional melalui program induk udang vaname unggul Nusa Dewa (NSD). Program yang diluncurkan dua tahun lalu ini menunjukkan hasil positif dalam penyediaan benih berkualitas.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menyatakan bahwa induk udang vaname Nusa Dewa memiliki keunggulan dalam pertumbuhan cepat, daya tahan terhadap penyakit, serta adaptasi terhadap perairan lokal.
“Program ini berkomitmen menyediakan benih unggul untuk mendukung produksi udang nasional,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (30/3).
Baca Juga: Inilah Tambak Udang Ramah Lingkungan Pertama Di Asia
Melalui Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, distribusi benih udang vaname terus meningkat. Pada 2024, sebanyak 16.800 ekor induk telah didistribusikan, sementara pada awal 2025, sebanyak 4.710 ekor calon induk telah disalurkan kepada pembudidaya.
Program pemuliaan induk udang vaname Nusa Dewa menunjukkan perkembangan signifikan dengan lima varian utama: Fast Growth (pertumbuhan cepat), Balance (keseimbangan pertumbuhan dan ketahanan), Resisten terhadap White Spot Syndrome Virus (WSSV), Toleran terhadap Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), serta Plant Based Protein yang dapat beradaptasi dengan pakan berbasis protein nabati.
Sejak 2022 hingga 2024, sebanyak 42.548 ekor induk udang Nusa Dewa telah didistribusikan ke sembilan provinsi, termasuk Aceh, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Selain itu, induk ini dikembangkan di empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB serta oleh 42 pelaku usaha swasta.
Baca Juga: Dibayangi Paceklik, Mentan Sebut Produksi Beras RI Malah Naik
Kepala BPIU2K Karangasem, Wendy Tri Prabowo, menjelaskan bahwa pengembangan induk Nusa Dewa menggunakan platform molecular breeding.
Induk ini telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) No. EC00202273964 untuk marka molekuler resisten WSSV dan telah mendapatkan penetapan resmi melalui Kepmen KP No. 181 Tahun 2023.
Induk udang vaname Nusa Dewa mendapat respons positif dari pembudidaya. Salah satu pemilik hatchery di Kalianda, Lampung Selatan, Uus, mengakui bahwa nauplii dan benih udang Nusa Dewa memiliki daya tahan kuat dan pertumbuhan cepat.
Produk ini telah didistribusikan ke berbagai wilayah, termasuk Aceh, Makassar, Bali, Anyer, Pangandaran, dan Riau.
Permintaan terhadap nauplii dan benih udang Nusa Dewa tetap tinggi sepanjang tahun, baik di musim hujan maupun kemarau. “Keberadaan Nusa Dewa menjadi solusi dan alternatif bagi pelaku usaha budidaya udang,” ujar Uus.
Baca Juga: Ekspor Udang RI ke AS turun 9,1%, Imbas Tuduhan Dumping ?
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa udang merupakan produk perikanan unggulan ekspor Indonesia. KKP berkomitmen meningkatkan produktivitasnya melalui berbagai program, termasuk pengembangan induk udang vaname di Karangasem, Bali.
Selanjutnya: Bank Syariah Indonesia Fasilitasi Penyandang Disabilitas Mudik ke Berbagai Kota
Menarik Dibaca: Pagi Hari Hujan di Daerah Ini, Berikut Proyeksi Cuaca Besok (31/3) di Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News