kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BRSDM KKP targetkan 23 inovasi di tahun 2019


Kamis, 27 Desember 2018 / 20:25 WIB
BRSDM KKP targetkan 23 inovasi di tahun 2019
ILUSTRASI. minapadi


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) menargetkan 23 inovasi yang akan dikembangkan.

"Tahun depan kan targetnya 23 inovasi akan kami kembangkan. Dan kita enggak ada target per bulan ya, kadang orang meneliti enggak ada waktunya," kata Syarif Widjaya selaku Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) di KKP, Gambir, Kamis (27/12).

Selanjutnya, untuk hak paten sepanjang 2018 sudah 32 inovasi yang terdiri dari ISBN (International Standard Book Number) sebanyak 10 inovasi dan ditambah teknologi untuk pengembangan ikan sidat, gabus, nila, program Minapadi, Magot dan lain sebagainya sebanyak 20 inovasi.

"Jadi sepanjang tahun ini ada 52 inovasi dan itu sudah lebih dari target. Tahun depan bisa kita dorong lagi," ujarnya.

Ia optimistis bahwa BRSDM KKP akan mampu berinovasi untuk pengembangan benih perikanan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia.

"Karena dalam penelitian itu, begitu ada hasilnya orang-orang pada datang minta dibikinkan yang lainnya, jadi itu yang kebahagiaan, jadi penelitian tidak berakhir di kertas, jurnal, paper dan seminar, tapi sudah pada karya langsung," tegasnya.

Beberapa inovasi yang akan dilakukan BRSDM pada tahun 2019 adalah peluncuran teknologi LED ikan, Drone bawah laut, teknologi microbubble untuk budidaya udang vaname dan juga pengembangbiakan varietas ikan yang mulai punah.

Menurut Kepala Pusat Riset Perikanan (Kapusriskan) Toni Ruchimat semua teknologi di tahun ino sudah ada. Hanya saja menunggu kesiapan teknologinya untuk diproduksi masal.

"Semua sudah ada. Setiap research itu tiap tahun kita membuat rekomtek (rekomendasi teknis). Jadi kesiapan teknologi ada levelnya. Kalau baru uji coba itu masih proses," jelasnya.

Toni menegaskan saat ini sudah ada kampung ikan Sidat, Kampung Gabus, Kampung Nila. Selanjutnya di tahun 2019 akan dihadirkan Kampung udang vaname, kampung ikan bandeng dan kampung tripan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×