Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini tengah mengalami tekanan yang tidak hanya memengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah, tetapi juga membuat segmen kelas atas cenderung bersikap wait and see dalam mengambil keputusan konsumsi atau investasi, seperti pembelian properti mewah.
Namun, kondisi ini rupanya tidak berlaku secara menyeluruh. Buktinya, masih ada pengembang yang mencatat permintaan terhadap properti mewah di lokasi-lokasi strategis.
Salah satunya dialami oleh Sinarmas Land. Pengembang ini mengklaim masih banyak menerima permintaan rumah mewah di kawasan BSD City. Inilah yang mendorong percepatan peluncuran tahap kedua Klaster Tresor.
Seperti diketahui, Klaster Tresor dikembangkan di atas lahan seluas 3,4 hektare (ha) di BSD City, mencakup 61 unit rumah mewah. Tahap pertama diluncurkan pada Mei 2024 dengan total 37 unit dan telah terjual habis dalam waktu 10 bulan.
Kelvin Bryant Suhendra, VP Residential BSD City, menyampaikan bahwa setelah penjualan tahap pertama rampung, Sinarmas Land kembali menerima banyak permintaan rumah mewah. Karena itu, peluncuran tahap kedua Klaster Tresor dipercepat dari jadwal semula.
Baca Juga: Penawaran Sinarmas Land Oleh Keluarga Widjaja Ditutup dengan Kepemilikan 98,65% Saham
Dalam peluncuran tahap kedua ini, Sinarmas Land menghadirkan tipe unit baru bernama Altair. “Kami sudah menerima banyak permintaan untuk rumah mewah. Jadi dari sisi pasar, calon pembeli pada peluncuran ini sudah sangat aman ,” ujar Kelvin, Senin (21/7).
Kelvin menyatakan, potensi pasar hunian mewah di BSD City tetap solid. Konsumen kini tidak hanya mencari rumah, tapi juga mengedepankan nilai serta kualitas hidup yang ditawarkan oleh kawasan kota mandiri ini.
Ia menambahkan, tren pembelian rumah mewah kini menunjukkan bahwa konsumen semakin selektif. Mereka tidak lagi sekadar tertarik pada tampilan luar yang menawan, tetapi juga memperhatikan kenyamanan, desain fasad, serta lingkungan yang mendukung gaya hidup modern dan dinamis.
Karena itu, lanjut Kelvin, Sinarmas Land terus melakukan penyempurnaan pada setiap produk hunian mewah yang dikembangkan. Salah satu pembaruan pada tipe Altair adalah kehadiran kamar utama (master bedroom) dengan ukuran lebih besar.
Andriany Yutanto, AVP Residential BSD, memaparkan bahwa pada peluncuran tahap pertama Klaster Tresor, telah dihadirkan dua tipe hunian dengan harga Rp 12 miliar hingga Rp 22,5 miliar. Pertama, tipe Gallant dengan luas tanah (LT) 405 meter persegi (m²) dan luas bangunan (LB) 527 m². Kedua, tipe Montez dengan LT 240 m² dan LB 412 m².
Baca Juga: Sinar Mas Land Luncurkan Enchante Residence Tahap 3 di BSD City Seharga Rp 15 Miliar
Klaster Tresor menawarkan rumah tiga lantai dengan empat kamar tidur yang masing-masing dilengkapi ensuite bathroom, tiga dapur, taman mewah (lavish garden), balkon di lantai atas (sky balcony), ruang multifungsi, taman spa, private lift, hingga carport berkapasitas empat mobil.
Sementara itu, pada peluncuran tahap kedua, Klaster Tresor menghadirkan tipe Altair dengan luas tanah 240–400 m² dan luas bangunan 412 m². Tipe ini menghadirkan seluruh lantai tiga sebagai kamar utama. “Kamar utama kami buat lebih luas, mencakup seluruh lantai tiga, sesuai permintaan dari calon konsumen,” ujar Andriany.
Beli Rumah Mewah Pakai KPR
Sinarmas Land akan memasarkan Klaster Tresor tahap kedua dengan harga Rp 13,2 miliar hingga Rp 19 miliar. Menurut Andriany, tersedia berbagai skema pembayaran, mulai dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan bertahap 12 bulan, cicilan bertahap 18 bulan, hingga KPR ekspres tanpa uang muka.
Untuk mendukung pembiayaan KPR di Klaster Tresor, Sinarmas Land telah bekerja sama dengan sekitar 20 bank. Kelvin mengungkapkan bahwa saat ini cukup banyak bank di Indonesia yang menyediakan fasilitas KPR untuk rumah mewah.
Ia menambahkan, pembelian rumah mewah di BSD City dengan skema KPR semakin diminati dalam tiga tahun terakhir. “Tiga tahun lalu, dari 10 transaksi rumah mewah, hanya dua yang menggunakan KPR. Sekarang, sudah delapan dari sepuluh transaksi memakai KPR, dengan tenor yang paling umum adalah lima tahun,” katanya.
Kelvin menyebut bahwa sekitar 50% penjualan Klaster Tresor tahap pertama menggunakan fasilitas KPR. Adapun mayoritas pembeli berasal dari Jakarta Barat dan merupakan generasi muda kelahiran tahun 1991–1995.
Baca Juga: Sinar Mas Land Mulai Serah Terima Unit di North Tower, Upper West BSD City
Secara umum, penjualan properti di Indonesia tahun ini mengalami perlambatan pertumbuhan. Namun, penjualan rumah tipe besar tampak masih lebih solid.
Mengacu pada data Bank Indonesia (BI), penyaluran KPR perbankan memang menunjukkan perlambatan. Per Mei 2025, KPR hanya tumbuh 8,57% secara tahunan (year-on-year), melambat dibanding akhir 2024 yang tumbuh 11,96%.
Jika dirinci, pertumbuhan KPR untuk rumah dengan luas di atas 70 m² masih mencatat pertumbuhan dua digit sebesar 10,17% year-on-year per Mei 2025, meskipun melambat dari 2024 yang tumbuh 11,84%. Sementara itu, KPR untuk rumah berukuran 22–70 m² hanya tumbuh 7,95%, dan untuk rumah di bawah 21 m² justru mengalami kontraksi sebesar 4,79%.
Selanjutnya: Permintaan China Turun, Ekspor Batubara Tahun 2025 Diprediksi Hanya 500 Juta Ton
Menarik Dibaca: Intip Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Selasa 22 Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News