kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.342   7,00   0,04%
  • IDX 7.373   -24,75   -0,33%
  • KOMPAS100 1.035   -9,99   -0,96%
  • LQ45 785   -3,86   -0,49%
  • ISSI 246   -2,22   -0,90%
  • IDX30 407   -1,91   -0,47%
  • IDXHIDIV20 468   1,38   0,30%
  • IDX80 117   -0,90   -0,76%
  • IDXV30 119   -0,22   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,19   0,15%

Airlangga Beberkan Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing


Selasa, 22 Juli 2025 / 09:44 WIB
Airlangga Beberkan Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing
ILUSTRASI. Rencana PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk membeli 50 unit pesawat Boeing masih belum mencapai kesepakatan.. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/bar


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk membeli 50 unit pesawat Boeing masih belum mencapai kesepakatan.

Sebagai informasi, rencana pembelian pesawat Boeing ini merupakan salah satu kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dalam negosiasi tarif yang turun dari 32 persen menjadi 19 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini proses pembelian pesawat tersebut masih dalam negosiasi business to business.

"Pesawat Garuda itu sedang dalam proses negosiasi business to business antara Boeing dengan Garuda. Jadi nanti teknisnya kita tunggu perkembangan selanjutnya," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut Tarif 19% dari Trump Bisa Berlaku Sebelum 1 Agustus 2025

Dalam acara sosialisasi tarif Trump, Airlangga sempat menyebut bahwa rencana pembelian pesawat ini mengalami kendala sebelum kesepakatan terbaru terkait tarif resiprokal AS menjadi 19 persen, sehingga penandatanganan pembeliannya belum dilakukan.

"Garuda menandatangani perencanaan untuk membeli 50 pesawat. Belum deal karena DP-nya doang," ungkap Airlangga.

Namun, kata Airlangga, kendala tersebut kini sudah tidak menjadi masalah.

Dengan adanya kesepakatan tarif baru, diharapkan proses negosiasi Garuda dengan Boeing dapat berjalan lebih lancar.

"Enggak, itu teknisnya sedang kita bahas, jadi itu sudah tidak menjadi isu lagi. Sekarang sudah murni komersial. Itu terjadi pada saat tarif kita 32 persen. Sesudah tarif kita turun menjadi 19 persen, maka semuanya menjadi lebih lancar," tuturnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Dorong Ekspansi Investasi Temasek di Indonesia

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, belum ada nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani. Menurut dia, pembelian pesawat ini masih dalam tahap penjajakan.

"Yang Garuda kan belum tanda tangan. Yang baru tanda tangan kan untuk energi dengan yang pertanian, seperti soybean, gandum, dan sebagainya," ujar Susiwijono saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Ia menegaskan, karena kerja sama ini bersifat business to business, maka keputusan ada di tangan Garuda dan Boeing.

Garuda disebut masih menimbang berbagai aspek sebelum memutuskan. "Kita sudah menjajaki, akan ada kesepakatan ke sana. Tapi tetap subyek itu pertimbangan bisnis dan sebagainya, regulasinya seperti apa, teman-teman di Garuda yang lebih tahu," katanya.

Sebagai informasi, Presiden Trump menyebut Indonesia sepakat membeli 50 pesawat Boeing, sebagian besar tipe 777, untuk mengimbangi kebijakan tarif resiprokal yang kini ditetapkan sebesar 19 persen.

Angka ini lebih rendah dari ancaman awal sebesar 32 persen yang diajukan Trump dalam surat tertanggal 7 Juli 2025.

Selanjutnya: Menkeu AS Serukan Reformasi Regulasi Perbankan AS, Hapus Persyaratan Modal Ganda

Menarik Dibaca: Resep Onde-Onde Ubi yang Enak dan Super Gampang, Lembut dengan Manis-Gurih yang Pas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×