kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Buat radar, CMI Teknologi gandeng Lockheed Martin


Rabu, 15 Februari 2012 / 08:29 WIB
Buat radar, CMI Teknologi gandeng Lockheed Martin
ILUSTRASI. Gedung kantor Bank Bumi Arta.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Lockheed Martin, perusahaan alat pertahanan dan teknologi kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS) melakukan kerja sama dengan PT CMI Teknologi, salah satu perusahaan teknologi asal Indonesia.

Fokus kerja sama dilakukan untuk pengembangan radar untuk kebutuhan negara kepulauan seperti Indonesia. Kesepakatan bisnis dilakukan disela-sela saat perhelatan Singapore Airshow 2012 yang berlangsung di Singapura kemarin (14/2).

Dalam kerja sama itu, keduanya sepakat membuat program National Airspace Surveillance Republic of Indonesia (NASRI). Program tersebut bertujuan untuk menghasilkan lebih dari 40 baru radar yang bisa mengawasi wilayah Indonesia.

"Latar belakang CMI sebagai perusahaan microwave elektronik membuat mereka bisa menjadi partner yang ideal untuk mendukung kerja jangka panjang dari sistem radar di Indonesia," kata James Gribbon, Presiden Direktur Lockheed Martin Asia Pasifik, seperti yang dikutip dalam situsnya (14/2).

Ia bilang, dengan aplikasi teknologi baru tersebut, diharapkan Indonesia bisa memantau wilayah udaranya dengan sistem NASRI. Pengawasan udara tersebut bisa dilakukan pada 17.000 lebih pulau yang tersebar di Indonesia.

"Kami dari Lockheed Martin telah memberikan lebih dari 170 radar pengawasan jarak jauh di seluruh dunia, yang semuanya masih beroperasi sampai hari ini," kata Rahardjo Pratjihno, Presiden CMI.

Untuk diketahui, PT CMI Teknologi merupakan perusahaan yang memproduksi microwave di Bandung. Saat ini, PT CMI sudah memiliki kontrak pengembangan sistem radar militer di Indonesia.

Sementara itu, Lockheed Martin merupakan perusahaan alat pertahanan dan teknologi kedirgantaraan asal AS yang memiliki 123.000 tenaga kerja di seluruh dunia. Selain memproduksi alat keamanan udara seperti radar, perusahaan ini juga menyediakan jasa penelitian dan pengembangan teknologi. Tahun lalu, Lockheed Martin mengantongi laba bersih sebesar US$ 46,5 miliar dari bisnis kedirgantaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×