kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUDI siap belanjakan Rp 200 miliar tahun depan


Selasa, 15 Desember 2015 / 10:22 WIB
BUDI siap belanjakan Rp 200 miliar tahun depan


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Budi Starch & Sweetener Tbk menganggarkan dana belanja modal alias capital expenditure sebesar Rp 200 miliar untuk tahun 2016. Belanja modal tersebut menyusut 25% dibandingkan dengan alokasi tahun ini sekitar Rp 250 miliar.

Belanja modal ini untuk mencukupi kebutuhan rutin sebesar Rp 117 miliar, atau setara 58,5%. Lantas, sisanya dipakai untuk merampungkan pembangunan dua pabrik yang ditargetkan rampung pada tahun depan.

Perinciannya pertama, melanjutkan pembangunan pabrik pemanis di Lampung. Alice Yuliana Corporate Secretary PT Budi Starch & Sweetener Tbk bilang, biaya investasi pabrik itu Rp 53 miliar.

Pembangunan pabrik pemanis tersebut adalah bagian dari rencana besar Budi Starch membangun pabrik dengan investasi Rp 180 miliar. Pembangunan pabrik dilakukan secara bertahap.

Pabrik Budi Starch, di Lampung akan memiliki kapasitas produksi 72.000 ton. Pabrik tersebut memiliki tiga lini produksi yang menghasilkan produk berbeda, yakni glucose, sorbitol dan maltodextrin.

Kedua, melanjutkan pembangunan pabrik pemanis di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Biaya investasi pembangunan pabrik ini Rp 30 miliar. Total biaya investasi pabrik tersebut sejatinya Rp 150 miliar.

Budi Starch merancang pabrik Krian berkapasitas produksi 72.000 ton. Pabrik itu memiliki dua lini produksi berbeda, yakni glucosee dan fructose.

Meskipun target operasional pabrik tahun depan, jadwal operasional setiap lini produksi pada masing-masing pabrik Lampung dan Krian, berbeda. Budi Starch menargetkan lini produksi glucose di pabrik Lampung dan pabrik Krian bakal beroperasi pada kuartal I-2016.

Selanjutnya, pada kuartal IV-2016, Budi Starch menargetkan lini produksi maltodextrin diĀ  pabrik Lampung bisa beroperasi. Pada kuartal yang sama, manajemen perusahaan dengan kode saham BUDI juga menargetkan lini produksi fructose di pabrik Krian bisa mulai beroperasi.

Seiring penambahan kapasitas produksi, BUDI berharap bisa menggaet pelanggan baru dari pasar ekspor. Berbekal strategi peningkatan produksi, manajemen Budi Strach berharap bisa mencatatkan pendapatan Rp 2 triliun tahun depan. Soal berapa target laba ia tida memperinci. "Itu memperhitungkan kondisi ekonomi saat ini," kata Alice kepada KONTAN, Senin (14/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×