kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Kebun singkong BUDI terkena ulah El Nino


Selasa, 03 November 2015 / 11:03 WIB
Kebun singkong BUDI terkena ulah El Nino


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Havid Vebri

JAKARTa. Bagi perusahaan seperti PT Budi Starch & Sweetener Tbk, tantangan bisnis tak cuma datang dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun luar negeri yang sedang lesu. Produsen tepung tapioka ini juga harus berjuang menghadapi tantangan cuaca yang tak menentu.

Cuaca yang tak menentu tersebut ikut mempengaruhi hasil panen singkong, yang merupakan bahan baku utama pembuat tepung tapioka. Hingga kuartal III-2015, volume panen singkong Budi Starch merosot.

Tak urung, kinerja keuangan Budi Starch pada sembilan bulan pertama tahun ini turut melorot. "Kondisi cuaca yang anomali sangat mempengaruhi hasil panen singkong karena tanaman singkong sangat tergantung kepada cuaca sebagai faktor utamanya," terang Alice Yuliana Corporate Secretary PT Budi Starch & Sweetener Tbk kepada KONTAN, Senin (2/11).

Hingga 30 September 2015, Budi Starch mencatatkan pendapatan Rp 1,69 triliun. Pendapatan tersebut turun 7,14% dibandingkan dengan pendapatan per 30 September 2014, yakni Rp 1,82 triliun.

Pendapatan dari tepung tapioka sebesar Rp 1,16 triliun pada periode itu menjadi kontributor utama. Pendapatan itu setara dengan kontribusi 62,37% terhadap total pendapatan sebelum dikurangi eliminasi yakni Rp 1,86 triliun. Barulah, kontribusi selebihnya dari penjualan glukosa, fruktosa, asam sulfat, produk lain serta karung plastik.

Selain pendapatan atau top line yang turun, bottom line alias laba juga menyusut. Malah, penurunan laba bersih lebih besar, yakni 37,89%. Laba bersih Budi Starch per 30 September 2016 yakni Rp 17,59 miliar sedangkan laba bersih per 30 September 2014 yakni Rp 28,33 miliar.

Atas penurunan laba bersih pada kuartal III-2015, manajemen Budi Starch juga menuding sebab lain. "Penurunan kinerja ini dikontribusi dari rugi selisih kurs yang belum direalisasi yaitu sebesar Rp 42 miliar," ujar Alice.

Jika merunut laporan keuangan kuartal III-2015, Budi Starch mencatatkan rugi selisih kurs bersih sebesar US$ 44,30 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, mereka masih untung selisih kurs bersih Rp 9,48 miliar.

Belanja modal

Meskipun catatan kinerja terbaru tak tumbuh, Budi Starch tidak patah arang melanjutkan rencana lama. Perusahaan berkode BUDI di Bursa Efek Indonesia tersebut, tetap melanjutkan rencana menggarap tiga proyek.

Perinciannya, pertama, membangun pabrik glukosa, sorbitol dan maltodextrin di Lampung. Rancangan kapasitas produksi pabrik itu 72.000 ton per tahun dengan investasi Rp 180 miliar.

Kedua, membangun pabrik glukosa dan fruktosa di Kriyan, Jawa Timur. Pabrik senilai Rp 150 miliar tersebut akan berkapasitas produksi sekitar 72.000 ton per tahun.

Ketiga, membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x6 megawatt (MW) di Way Abung, Lampung. Nilai investasi priyek ini Rp 180 miliar.

Alice menjelaskan, tahap pembangunan dua proyek pabrik telah sampai 65%-70%. Kalau tahap pembangunan pembangkit listrik sudah sampai 90%.

Sementara total dana belanja modal alias capital expenditure (capex) yang sudah Budi Starch belanjakan hingga September 2015, mencapai 62%. Kalau total capex tahun ini Rp 250 miliar, berarti dana yang sudah mereka belanjakan sebesar Rp 155 miliar.

Hingga akhir tahun 2015, Budi Starch tak menargetkan pertumbuhan kinerja. Pasalnya, mereka mencanangkan target pendapatan sama dengan realisasi pendapatan pada tahun 2014. Tahun lalu, mereka mencatatkan pendapatan Rp 2,28 triliun.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×