Reporter: Annisa Heriyanti | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukalapak menggandeng JNE di layanan JNE Trucking (JTR). Ini adalah pengiriman untuk barang berat, seperti furnitur, mebel, komponen otomotif hingga sepeda motor.
Menurut Muhammad Fajrin Rasyid, Co Founder dan Chief Financial Officer Bukalapak, adanya JTR akan mengakomodir para pelapak yang mengirim barang berkategori berat. Apalagi jumlah pelapak yang sudah mengaktifkan layanan tersebut sudah menapai 20.000-25.000 pelapak.
Dengan JTR, para pelapak bisa mengecek keberadaan barang kiriman sudah sampai mana. "Jadi bisa memantau pergerakan barang ketimbang memakai kurir pribadi," katanya, saat peresmian kerjasama JTR, Kamis (22/2).
Sejatinya, layanan ini sudah berjalan sejak 5 Februari yang lalu, tapi hingga kini jumlah transaksi yang memakai JTR belum terlalu banyak, masih di kisaran puluhan transaksi per hari.
Maklum, layanan JTR masih belum mencakup seluruh daerah. Untuk saat ini baru di Jawa, Bali dan Sumatra. Baru pada awal Maret, nanti layanan sudah bisa beroperasi di Sulawesi seperti Makasar hingga Papua.
Fajrin berharap, adanya tambahan layanan ini bakal membuat jumlah transaksi JTR bertambah banyak. Namun ia tidak merinci jumlah target nilai transaksi. Begitu pula soal kontribusi pendapatan JTR bagi Bukalapak.
Yang jelas, pihak JNE mengaku akan membantu dari sisi armada. Menurut Eri Palgunadi Vice President of Marketing JNE, pihaknya menyediakan sebanyak 2.000 mobil van dan 10 truk yang tersebar di kota besar.
Sejauh ini, Bukalapak belum memiliki rencana menggandeng perusahaan logistik lain karena masih fokus di layanan yang sudah ada termasuk JTR. Perusahaan ini juga tidak punya niat mendirikan perusahaan logistik seperti Lazada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News