kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukalapak membuka opsi IPO untuk cari pendanaan


Rabu, 06 Januari 2021 / 19:06 WIB
Bukalapak membuka opsi IPO untuk cari pendanaan
ILUSTRASI. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, Bukalapak yang sudah berada di bisnis digital selama 11 tahun selalu membuka opsi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat initial public offering (IPO).

Menurut Rachmat, IPO merupakan salah satu opsi bagi perusahaan untuk bisa mendapatkan pendanaan. Biasanya perusahaan-perusahaan teknologi di masa tertentu juga ingin melakukan IPO.

"Bagi kami opsi itu terbuka, dan kami selalu menyiapkan infrastrukturnya," ungkap Rachmat saat konferensi pers virtual, Rabu (6/1).

Kendati demikian, Rachmat enggan menargetkan waktu bagi Bukalapak untuk IPO. Sampai waktu itu tiba, Bukalapak akan terus melakukan persiapan. "Kami saat ini juga sudah mendapatkan investor kelas dunia, jadi kami akan memperkuat tata kelola, dan mempersiapkan berbagai hal," katanya.

Baca Juga: Bukalapak bidik pertumbuhan bisnis sampai 50% di tahun 2021

Kendati belum melakukan IPO, Bukalapak masih terus mendapatkan pendanaan dari korporasi besar dunia. Terakhir, pendanaan datang dari Microsoft sebesar US$ 100 juta pada November 2020.

"Sehingga, investasi yang masuk ini tentu harus diikuti dengan penguatan tata kelola dan kontrol di tubuh perusahaan. Sehingga, persiapan menuju IPO memang akan selalu dijalankan. Pada saat yang tepat, akan kami lihat," imbuh Rachmat.

Seperti diketahui, Bukalapak tetap menunjukkan ketahanan model bisnis yang mampu memberikan dampak sosial-ekonomi di tengah masyarakat. Terlihat bahwa di tahun 2020, Bukalapak mencatat peningkatan EBITDA sebesar 80% dan juga peningkatan 4 juta pelapak dan mitra yang membuktikan performa bisnis Bukalapak sekaligus menjadikannya sebagai platform digital yang memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat.

Untuk memperkuat operasional dan bisnis Bukalapak, ada 3 aspek yang menjadi fokus Bukalapak, yaitu talent atau sumber daya manusia, growth atau pertumbuhan, dan capital atau modal.

Dengan memperkuat 3 aspek tersebut, Rachmat yakin, Bukalapak dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan untuk mewujudkan misinya yaitu menjadi perusahaan teknologi yang mampu menciptakan ekonomi yang adil bagi semua.

Bukalapak juga optimistis akan semakin banyak inovasi yang akan di lakukan di 2021 sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat kehadiran Bukalapak.

Selanjutnya: Begini pencapaian Bukalapak sepanjang tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×