Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - PT Bukalapak.com yang merupakan platform e-commerce lokal tetap optimis bisnisnya bakal bersinar di tengah kepungan kompetitor asing. Mengusung konsep pemberdayaan UKM dan keunikan budaya Indonesia, manajemen mengaku bisnisnya terus berkembang.
Platform Bukalapak menurut manajemen tidak hanya hadir sebagai e-commerce melainkan media sosial yang menyediakan interaksi antara merchants dan pembeli.
Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak mengatakan bahwa sejak awal manajemen fokus pada pemberdayaan UKM. Oleh karena itu, ciri tersebut tidak akan pernah luntur dari bisnis perusahaan, apalagi dengan ditambah dengan mengemas situs e-commerce menjadi sosial media yang sangat Indonesia. Hal ini yang membedakan platform miliknya dengan kompetitor yang lebih formal dan kaku.
“Bukalapak itu inginnya menjadi e-commerce yang memberikan human expericence jadi pengalaman berbelanja seperti di toko kelonting. Karena pada dasarnya Bukalapak itu sosial media yang mempertemukan pelapak dengan pembeli makanya ada interaksi sosial seperti fitur chat,” ujar Bayu kepada Kontan.co.id, ketika ditemui di kantornya, Kamis (28/9).
Selain itu, perusahaan juga memiliki fitur nego untuk memperluas interaksi antara penjual dan pembeli dan memberikan shoping experience yang berbeda dengan e-commerce lainnya.
Pada bulan Oktober ini, perusahaan mengaku akan merilis fitur nego yang disempurnakan untuk mendukung interaksi antara pelapak dan pembeli lebih baik lagi. Hal ini yang membuat bisnisnya terus bertumbuh, saat ini Bukalapak menjadi tiga besar e-commere yang menguasai pasar Indonesia.
Bayu menjelaskan, dari sisi merchants atau pelapak, di akhir tahun 2015 baru menyentuh 500.000 pelapak. Dalam waktu enam bulan berikutnya atau semester I-2016, naik dua kali lipat menjadi 1 juta pelapak.
"Saat ini sudah hampir 2 juta, kira-kira 1,8 juta -1,9 juta pelapak, atau sudah naik empat kali lipat dari 2015. Kami percaya, akhir tahun ini pasti lebih dari 2 juta,” lanjutnya.
Dengan dukungan pelapak yang besar, hal ini berpotensi untuk meningkatkan pelanggan Bukalapak yang saat ini bisa menikmati layanan bukalapak mulai dari aplikasi mobile phone, mobile web dan desktop. Saat ini, per harinya traffic di Bukalapak mencapai 5 juta pelanggan yang memang masih didominasi dari aplikasi.
“Pelanggan terdaftar kami saat ini hampir 14 juta orang, kami percaya di akhir tahun ini sudah diatas 15 juta user,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News