kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Bukan prioritas, industri butuh tambahan pasokan gas


Kamis, 12 Mei 2011 / 21:36 WIB
ILUSTRASI. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyelenggarakan paparan publik di Jakarta, Kamis (30/7).


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Energi merupakan syarat mutlak yang dibutuhkan industri untuk mengembangkan usahanya. Ketua Umum Asosiasi Pertextilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan tidak berkembangnya industri saat ini dikarenakan terkendala kurangnya pasokan gas untuk indsutri.

Menurutnya, pada 2010 industri mengalami kekurangan pasokan gas sebesar 25 %dan pada tahun ini diperkirakan kekurangan pasokan gas akan lebih dari 25 %. Hal tersebut dikarenakan pasokan gas untuk industri berada diurutan ketiga setelah PLN dan pupuk. "Kita kurang pasokan gas," kata Ade, Kamis (12/5).

Dia mengatakan, macetnya pasokan gas untuk industri membuat industri sulit untuk berkembang sehingga mengakibatkan banyak pengangguran yang tidak terserap dan pertumbuhan ekonomi tidak baik.

Selain itu, lanjutnya, Pada 2005 subsidi listrik dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk industri dihapus menjadi harga keekonomian oleh pemerintah. Hal itu juga menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya industri saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×