kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukan prioritas, industri butuh tambahan pasokan gas


Kamis, 12 Mei 2011 / 21:36 WIB
ILUSTRASI. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyelenggarakan paparan publik?di Jakarta, Kamis (30/7).


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Energi merupakan syarat mutlak yang dibutuhkan industri untuk mengembangkan usahanya. Ketua Umum Asosiasi Pertextilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan tidak berkembangnya industri saat ini dikarenakan terkendala kurangnya pasokan gas untuk indsutri.

Menurutnya, pada 2010 industri mengalami kekurangan pasokan gas sebesar 25 %dan pada tahun ini diperkirakan kekurangan pasokan gas akan lebih dari 25 %. Hal tersebut dikarenakan pasokan gas untuk industri berada diurutan ketiga setelah PLN dan pupuk. "Kita kurang pasokan gas," kata Ade, Kamis (12/5).

Dia mengatakan, macetnya pasokan gas untuk industri membuat industri sulit untuk berkembang sehingga mengakibatkan banyak pengangguran yang tidak terserap dan pertumbuhan ekonomi tidak baik.

Selain itu, lanjutnya, Pada 2005 subsidi listrik dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk industri dihapus menjadi harga keekonomian oleh pemerintah. Hal itu juga menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya industri saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×