kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bukan prioritas, industri butuh tambahan pasokan gas


Kamis, 12 Mei 2011 / 21:36 WIB
ILUSTRASI. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyelenggarakan paparan publik di Jakarta, Kamis (30/7).


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Energi merupakan syarat mutlak yang dibutuhkan industri untuk mengembangkan usahanya. Ketua Umum Asosiasi Pertextilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan tidak berkembangnya industri saat ini dikarenakan terkendala kurangnya pasokan gas untuk indsutri.

Menurutnya, pada 2010 industri mengalami kekurangan pasokan gas sebesar 25 %dan pada tahun ini diperkirakan kekurangan pasokan gas akan lebih dari 25 %. Hal tersebut dikarenakan pasokan gas untuk industri berada diurutan ketiga setelah PLN dan pupuk. "Kita kurang pasokan gas," kata Ade, Kamis (12/5).

Dia mengatakan, macetnya pasokan gas untuk industri membuat industri sulit untuk berkembang sehingga mengakibatkan banyak pengangguran yang tidak terserap dan pertumbuhan ekonomi tidak baik.

Selain itu, lanjutnya, Pada 2005 subsidi listrik dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk industri dihapus menjadi harga keekonomian oleh pemerintah. Hal itu juga menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya industri saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×