kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Bukan prioritas, industri butuh tambahan pasokan gas


Kamis, 12 Mei 2011 / 21:36 WIB
ILUSTRASI. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyelenggarakan paparan publik di Jakarta, Kamis (30/7).


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Energi merupakan syarat mutlak yang dibutuhkan industri untuk mengembangkan usahanya. Ketua Umum Asosiasi Pertextilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan tidak berkembangnya industri saat ini dikarenakan terkendala kurangnya pasokan gas untuk indsutri.

Menurutnya, pada 2010 industri mengalami kekurangan pasokan gas sebesar 25 %dan pada tahun ini diperkirakan kekurangan pasokan gas akan lebih dari 25 %. Hal tersebut dikarenakan pasokan gas untuk industri berada diurutan ketiga setelah PLN dan pupuk. "Kita kurang pasokan gas," kata Ade, Kamis (12/5).

Dia mengatakan, macetnya pasokan gas untuk industri membuat industri sulit untuk berkembang sehingga mengakibatkan banyak pengangguran yang tidak terserap dan pertumbuhan ekonomi tidak baik.

Selain itu, lanjutnya, Pada 2005 subsidi listrik dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk industri dihapus menjadi harga keekonomian oleh pemerintah. Hal itu juga menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya industri saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×