Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak wabah corona ikut mengganggu sektor energi, termasuk mengancam sejumlah proyek ketenagalistrikan. Pemerintah dan PT PLN (Persero) memperkirakan ada beberapa proyek listrik yang jadwal operasionalnya berpotensi terhambat akibat terdampak wabah tersebut.
Salah satu diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 yang berkapasitas 2x600 Megawatt (MW). Pembangkit yang sedang dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ini kabarnya telah mengirimkan notifikasi kepada PLN terkait potensi Force Majeure, untuk mengantisipasi kemungkinan terhambatnya proyek akibat efek Corona.
Baca Juga: Antisipasi virus corona, Bukit Asam (PTBA) lakukan tindakan preventif
Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa tak menampik kondisi tersebut. Hanya saja, ia meyakinkan bahwa hingga kini pihaknya masih melakukan pengerjaan proyek sesuai rencana.
Hadis bilang, saat ini proses pengerjaan masih ada di tahap konstruksi sipil. Sehingga, mayoritas pengerjaan masih bisa dilakukan oleh tenaga kerja domestik.
"Potensi terganggu tentu ada, namun sejauh ini masih bisa diatasi karena mayoritas jenis pekerjaannya masih lingkup sipil yang bisa menggunakan tenaga kerja dari dalam negeri," kata Hadis saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/3).
Alhasil, Hadis pun belum menyebut skema yang disiapkan terkait kemungkinan adanya perubahan jadwal operasional dari PLTU mulut tambang ini. Sebab, ia mengatakan bahwa hingga kini belum ada kesepakatan force majeure atau perubahan kontrak dengan PLN.