Bukit Asam (PTBA) Sudah Realisasikan Penjualan Batubara 67% dari Target 2025

Selasa, 02 Desember 2025 / 19:09 WIB

Diperbarui Selasa, 02 Desember 2025 / 19:12 WIB

Bukit Asam (PTBA) Sudah Realisasikan Penjualan Batubara 67% dari Target 2025

ILUSTRASI. Bukit Asam (PTBA) laporkan 67% target penjualan batubara 2025 tercapai hingga September, dengan produksi 35,9 juta ton dan ekspor stabil.

Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID melaporkan bahwa hingga periode sembilan bulan tahun ini atau hingga 30 September 2025, penjualan batubara PTBA capai 67% dari total target produksi tahun ini.

Asal tahu saja, hingga akhir September 2025, produksi batubara PTBA mencapai 35,9 juta ton, naik 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan target produksi PTBA untuk tahun 2025 adalah 50 juta ton.

"Mengenai penjualan batubara PTBA, dapat kami sampaikan bahwa hingga 30 September 2025 tingkat realisasi penjualan telah mencapai 67% dari target tahun berjalan," ungkap P.H. Corporate Secretary Division Head Eko Prayitno kepada Kontan, Selasa (02/12/2025).

"Hingga tutup tahun, perusahaan terus mengupayakan pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan sejak awal tahun," ungkap Eko.

Adapun, terkait porsi penjualan, sampai dengan 30 September 2025 realisasi penjualan untuk ekspor mencapai 44%, sementara sisanya dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri.

Porsi tersebut diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan hingga akhir tahun.

Dari sisi volume ekspor, Eko menyebut tidak terjadi penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Realisasi sembilan bulan pertama tahun 2024 adalah 14,30 juta ton dan realisasi sembilan bulan pertama tahun ini adalah 14,88 juta ton," jelasnya.

Di sisi lain, untuk prospek penjualan tahun depan, PTBA tetap optimistis, sejalan dengan rencana beroperasinya angkutan batubara Tanjung Enim – Kramasan, yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan realisasi penjualan.

"Selain itu, PTBA juga terus memperkuat upaya efisiensi rantai pasok dan cost control sehingga meskipun tekanan harga diperkirakan masih berlanjut, perusahaan tetap dapat menjaga margin keuntungan secara sehat," tutupnya.