Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batubara di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C menjelaskan, komitmen PTBA tercermin dari keseriusan dalam mengembangkan hilirisasi batubara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batubara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG. “Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu pemerintah menekan impor LPG dan menghemat devisa negara,” imbuh Pollo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (27/10).
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) serius menjalankan bisnis di sektor energi baru terbarukan
Berdasarkan hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun dengan adanya DME tersebut.
Persiapan konstruksi proyek hilirisasi ini direncanakan dimulai pada pertengahan tahun 2021 dan target operasional di tahun 2025 mendatang. Proyek hilirisasi ini juga telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Program Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presidden No. 18 Tahun 2020.
Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) semakin gencar garap proyek energi terbarukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News